Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Artikel Utama

Minum dari Cangkir Angkasa

8 Desember 2015   15:22 Diperbarui: 10 Januari 2016   13:45 672 19
Hari itu saya mendapati Angkasa menangis. Rupanya Vena pergi, atau mati, saya tidak tahu, meski saya berharap yang ke dua. Tangannya bergetar, sambil menggenggam secangkir teh panas. Titik-titik air matanya jatuh ke dalam teh, dan ia meminumnya sendiri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun