Sandal itu yang akan menjaganya dari kotoran ketika main, dan juga menjaga dari duri dan kerikil tajam.
Alangkah senang dan sumringahnya buah hatiku ketika dia memakainya, itu kulihat dari wajahnya yang lugu. Sampai-sampai ketika dia mau beranjak tidurpun, sandal itu yang ditanyakan, dan minta diletakkan dibawah tempat tidurnya. Aku harap buah hatiku selalu bisa merawat dan menjaga sandal jepit itu, Â seperti dia menjaga dan merawat benda-benda kepunyaannya.
Bukan, bukan karena aku tidak mampu untuk membelikan sandal lebih bagus dan lebih mahal lagi, bukan karena aku pelit dan tidak memberikan yang terbaik untuk si buah hati. tapi, aku sengaja mengajak dia tahu bahwa masih banyak pedagang-pedagang kecil yang minta untuk dibeli barang dagangannya, memberi pelajaran bahwa membeli sesuatu yang berharga tidak melulu di sebuah mall ataupun swalayan, masih  ada sebuah pasar malam dan hiburan murah untuk rakyat yang tidak semua beruntung dari segi ekonimi.Â
Semoga di hari Rabu minggu depan, aku bisa membelikan sesuatu yang berguna lagi di pasar malam, bukan mengajarkan si buah hati pola hidup konsumtif, tetapi untuk memberi sebuah rantai kehidupan untuk mereka, para pedagang-pedagang kecil itu.
Dan batinku, Engkau belum tahu dan ngerti  Nak, karena sepasang sandal jepit pula, keadilan di negeri kita dibuat hancur.