Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Perempuan Itu, Awal Petakanya

25 November 2011   20:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:11 198 0
Perempuan itu,

Tinggi semampai, putih, cantik,  sempal

Seolah selalu membuat lawannya terkesima

Terlonjak selalu ingin memilikinya

Mendapatkan apa yang dia punya




Lelaki itu,

Tinggi, hitam, kurus, tua, namun kaya

Selalu ingin diri diatas angin

Menjadikan semuanya hanya miliknya, untuknya




Perempuan itu,

Tersenyum puas, bahagia, namun hambar

Seperti berada dalam sebuah " kurungan " berbahan emas

Berhadapan dengan banyak tuntutan

Orang tua dan hidupnya




Lelaki itu,

Sumringah, bangga, namun awal sebuah petaka

Perempuan yang kelima telah dia terima

Dalam singgasana istana hampa




Perempuan itu, dan lelaki itu,

Terdiam tanpa kata,

Hanya sumpah serapah dalam hatinya

Lelaki itu,

Dalam  hitungan jam, sebuah keranda akan membawanya

Perempuan itu,

Tertawa, dengan sebuah pisau di genggamannya

Disertai gumamnya

" Tusukan ini untuk sex abnormalmu, lelaki keparatku. Sakit yang kau rasakan adalah

balasan dari rasa sakit rakyat kecil yang engkau ambil hak-haknya, kau buat mereka menderita "


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun