Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Artikel Utama featured

Tarian Tradisional Membuat Bule-bule Ini Jatuh Cinta

10 Januari 2015   19:50 Diperbarui: 7 Agustus 2020   09:35 3457 19

Kita semestinya harus lebih banyak bersyukur dapat bernafas di saat Indonesia sudah terbebas dari belenggu penjajahan (red: penjajahan fisik). Meski sekarang pun masih terus berjuang untuk melawan penjajahan yang lain: kemiskinan, kebodohan, kesengsaraan, ketimpangan sosial, korupsi dan tugas dalam rangka mempertahankan kemerdekaan yang lain.

Memang saat ini kita tak perlu ke medan perang dengan bambu runcing dan amunisi bara semangat berapi-api. Kita tak perlu juga menebusnya dengan tumpahan darah akibat peluru sang penjajah. Tidak. Bela negara seperti ini bukan cara kita lagi. Kita sudah merdeka dari urusan ini sejak 69 tahun yang lalu.

Lantas, apakah “perjuangan” sudah benar selesai? Tidak. Lihatlah berapa ratusan atau bahkan jutaan nyawa gugur dalam masa penjajahan. 350 tahun bukan waktu yang sebentar- jikalau usia harapan hidup saat itu hingga 70 tahun, sudah 5 generasi merasakan “pahit”nya penjajahan. 

Dulu, pahlawan merelakan hidupnya. Kalau bukan karena cintanya pada negeri, apa lagi? Semua karena cintanya demi generasi penerus yang diharapkan mampu membangun bangsanya sendiri.

Kemudian, Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah perjuangan untuk mencintai negerinya menjadi kewajiban semua warganya? Jawabannya: Jelas. Dari sejarah kita dapat belajar banyak hal. Jika sebelum kemerdekaan mencintai negeri ini dengan sebuah perjuangan ke medan perang. Saat ini mencintai bisa dilakukan dengan berbagai cara. Banyak cara mencintai negeri ini.

Salah satunya adalah melestarikan budaya kita sendiri khususnya tarian tradisional. Ya, menurut wikipedia jumlah tarian tradisional yang berkembang di Indonesia berjumlah sekitar lebih dari 3.000 tarian. Bisa dibayangkan betapa beragamnya gerakaan yang ada dengan kekhasan daerah masing-masing. Ya, tidak diragukan lagi. Sebagaimana Aceh punya Tari Saman, Padang punya Tari Piring,  di Jakarta ada Tari Ngaronjeng, Jaipong Jawa Barat, Gambyong Jawa Tengah, Sampai Tari Yospan di pulau paling ujung timur, Papua.

Tak hanya berhasil membuat jatuh cinta rakyatnya kepada negeri sendiri. Tarian Indonesia pun berhasil mengambil hati orang-orang di luar Indonesia.  Apa kita harus menyalahkan orang asing yang ingin belajar budaya kita? Jawabannya: Tidak boleh melarangnya! justru mereka yang “benar-benar” jatuh cinta dan kita harus belajar kepadanya?

Berikut adalah orang asing yang berhasil jatuh cinta pada Tari Daerah Indonesia:

1. Kaori Okado

Dari namanya pun pasti sudah banyak yang bisa menebak dari mana wanita cantik ini berasal. Negeri bunga sakura, Jepang. Tarian jawa benar-benar membuat hatinya tergerak untuk lebih mendalami gerakannya. Sebagai orang Indonesia, mungkin kalian harus iri pada wanita ini. 

Kenapa? Karena banyak tari Jawa yang sudah dikuasainya, antara lain tari Karonsih, Gambyong Mangkunegaran, Srimpi Pandelori, Srimpi Moncardan lainnya. Oya, untuk membacanya artikel yang lebih lengkap ternyata kompasianer "MbakSarie "pun sudah pernah ada yang menulis tentangnya. Silakan cek disini (Gatotkaca dari Jepang)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun