Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Kualitas SDM di Indonesia: Tantangan dan Perspektif Islam

5 Desember 2024   00:14 Diperbarui: 5 Desember 2024   00:59 35 0
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia merupakan isu yang krusial dan kompleks. SDM yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk membangun negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, kenyataannya, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Berbagai faktor menjadi penyebab terhadap masalah ini, mulai dari tingkat pendidikan yang rendah hingga kesenjangan akses pendidikan di daerah terpencil. Dalam konteks ini, penting untuk memahami data yang menggambarkan situasi SDM di Indonesia serta mengaitkannya dengan perspektif Islam.

Data Terkini tentang SDM di Indonesia

  1. Tingkat Pendidikan: Berdasarkan data Susenas 2022, terdapat lebih dari 4 juta anak yang tidak memiliki akses terhadap pendidikan. Tingkat putus sekolah di Indonesia meningkat seiring dengan tingginya jenjang pendidikan. Lebih dari 70% faktor ekonomi merupakan penyebab utama putus sekolah, dan faktor-faktor lainnya adalah rasa malas, malu, minder, dan tidak minat belajar. Menurut data Kementerian Dalam Negeri, hanya sekitar 6,52% penduduk Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi (perguruan tinggi) hingga akhir 2022. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
  2. Kualitas SDM: Banyak orang Indonesia yang memiliki keterampilan rendah dan tidak siap bersaing dalam dunia kerja. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.
  3. Kesenjangan Akses Pendidikan: Di daerah terpencil, akses terhadap pendidikan berkualitas masih sangat terbatas. Ini menyebabkan perbedaan besar antara daerah maju dan daerah tertinggal.
  4. Minat Baca dan Literasi: Menurut UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%, artinya hanya 1 dari 1000 orang yang rajin membaca. Studi PISA dari OECD menyatakan bahwa 70% siswa Indonesia memiliki kemampuan literasi yang rendah. Faktor penyebabnya yaitu kemiskinan dan perbedaan prioritas, seperti lebih memprioritaskan membantu orang tua. Minat baca masyarakat Indonesia yang tergolong rendah, berdampak pada kemampuan belajar dan perkembangan pengetahuan.

Mengapa Masalah Ini Penting?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun