Kau bertanya padaku tentang sebuah kilau, sebuah siluet dengan warna yang menurutmu amat cantik. Sebuah warna favoritmu, biru. Kala itu kau tersenyum dengan ditemani semilir harap. Bertanya tentang risau dan asa. Bagiku pertanyaanmu sungguhlah unik. Mungkin belum pernah ada yang bisa melontarkan kalimat secerdas pemikiranmu.