"Setiap kali bertemu Ibu Yosi, Ibu Guru Sekolah Minggu aku ingat salah satu kejadian itu. Ia perempuan selain Ibu yang pernah mencubitku, sakitnya seperti digigit semut merah Rangrang. Penyebabnya, waktu ke Gereja, rambutku panjang. Padahal aku sudah sisir rapi ke belakang. Aku sudah kuliah di tingkat pertama waktu itu. Waktu giliran bersalaman dengan Ibu Yosi, ia bertanya, mengapa rambut gondrong? Aku menjawab, tuhan Yesus juga berambut gondrong, ada masalah dengan itu? Dengan gemas, ia mencubit bagian perutku sambil giginya beradu gemas. Aku hanya meringis terkejut dan tak bermaksud berkelit. Papa dan Mama juga turut gemas namun aku tahu mereka juga tidak mampu menahan tawa mendengar jawabanku."
KEMBALI KE ARTIKEL