Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah terkenal baik di dalam negeri maupun di manca negara. Terdapat banyak ragam atau jenis batik Indonesia seperti batik tulis, batik cap, batik lukis dan batik jumputan. Batik jumputan merupakan salah satu jenis batik yang cukup sederhana cara pembuatannya. Batik jumputan adalah batik yang dihasilkan dengan cara ikat pada kain mori untuk membuat pola batiknya, dan kemudian dicelupkan pada pewarna. Pewarna yang digunakan dapat berupa pewarna tekstil/sintetis atau pewarna alami. Pewarna sintetis akan memberikan warna yang cerah dan lebih terikat pada kain mori, akan tetapi pewarna sintetis akan menjadi polutan bagi lingkungan perairan dan tanah. Alternatif lain adalah menggunakan pewarna alami yang lebih mudah didegradasi oleh alam, walaupun warna yang diberikan kurang cerah jika dibandingkan dengan pewarna sintetis. Indonesia mempunyai banyak ragam tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami, semisal daun jati, rimpang kunyit, pohon secang, bunga telang, dan daun suji. Tim PKM program studi S1 Fisika FMIPA Unesa telah mengeksplor beberapa tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pewarna alami batik. Dari hasil eksplorasi tersebut diambil 3 (tiga) jenis tumbuhan, yaitu rimpang kunyit sebagai pewarna kuning, daun suji sebagai pewarna hijau dan kulit pohon secang sebagai pewarna merah.
KEMBALI KE ARTIKEL