Layanan 4G sangat membantu seseorang dalam berbagai keperluan, tidak terkecuali saat ingin berbagi cerita inspiratif. Kali ini saya akan bercerita kisah menarik tentang ide pasar murah berbasis kerakyatan yang dihelat di kampung saya pada hari Minggu, 03 Juli yang lalu. Dulu imajinasi pribadi tentang pasar cukup identik dengan situasi yang tergolong kurang nyaman. Salah satunya adalah kedatangan pengunjung yang membludak sehingga menyebabkan antrian panjang di kasir yang seringkali membuat kuwalahan, baik dari sisi panitia maupun dari sisi pengunjung pasar murah itu sendiri. Persis seperti perumpamaan ada gula ada semut. Gulanya sedikit, semutnya berjubel.
KEMBALI KE ARTIKEL