Membual orasi ke udara.
Menjagal harap hamba tulus.
Menumbuh narasi nalar liar, membius.
Kau terpuji di sini, dicaci di sana
Kau tersanjung di sana, disandung di sini.
Roda semesta memang berdansa seperti itu. Mengayun, mengalun dengan iramanya sendiri. Aku, kau, dia, mereka --Kita tak bisa mengelak selagi masih menatap langit dan beralas bumi yang sama.
Sedikit saja untuk kau via udara, bahwa
Kau menang, aku akan
Kau kalah, akupun akan
di sini
menggelar alarm
membakar sekat
menyeka keringat
untuk penuhi harap agar hari ini
dan esok tak ada lapar menjerat.
Kau menang, aku tetap akan
Kau kalah, akupun tetap akan
selalu di sini
bermain bersama ricik
bergurau dengan jangkrik
dengan satu alasan agar tak mendengar kau yang teramat berisik.
- 14.01.2019 20.40 -