Apa sih susahnya membelikan seperangkat komputer di tingkat kecamatan dan membuat program untuk bisa membaca data penduduk seluruh Indonesia? Apakah di Indonesia ini sudah tidak punya tenaga IT yang bisa membuat program data penduduk? Herannya kalau tenaga IT untuk cek en ricek photo atau film "porno" banyak bertebaran di layar kaca TV untuk saling kasih komentar.
Hanya karena NIK, saya harus menelpon Catatan Sipil Jakarta Selatan untuk menanyakan kenapa NIK saya tidak muncul sedangkan saudara saya muncul.
Dijawab dengan santai :"masukkan saja NIK saudara kamu lalu pencet ENTER maka akan keluar semua data tentang keluarga kamu termasuk NIK kamu".
Jadi hanya itu? Tenyata dengan keukeuh pejabat Kecamatan bilang : "Cantumkan NIK kamu di kolom pengisian ini, baru berkas pengisian KTP kamu di proses"
Ooooo waaaaalaah....... NIK.
Di era digital super canggih sekarang ini ternyata masih harus ditempuh dengan kereta kuda juga ....