Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Sarang Peluru

22 Juni 2016   00:46 Diperbarui: 22 Juni 2016   00:58 182 3
Mereka akan hukum tembak aku, 15 menit lagi, dan setidaknya aku sudah menunggu sejak 5 tahun yang lalu, diulur-ulur sampai bosan ingin kugigit lidah ini. Kematian kini bagai harapan dari ruang sempit, makan bersama dengan tahik-tahikku, berbicara dengan lalat setiap harinya. Bau mesiu seperti bau kemenangan yang kunanti-nantikan, apalagi mayat-mayat yang melewatiku, di bopong dengan tandu, ditutupi mata dan dahinya, dan kulihat senyumnya itu. Senyum yang mungkin akan kulepaskan nanti.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun