Tentu saya bayangkan hari-hari belakangan ini, perasaan seorang Ridwan Kamil sedang dilanda ketidaktentuan. Bunga tidurnya, tak seindah dekorasi taman-taman kota yang ia bangun. Pun dengan pikirannya yang sudah barang tentu tak sedingin udara khas bumi Pasundan yang menyejukkan itu.
KEMBALI KE ARTIKEL