Dijahili sedikit saja aku akan menangis, melapor pada Ibu, menuliskan butir-butir rasa sakitku di buku harian. Aku bagai sejumput kapas yang terlepas dari kelopaknya, terombang-ambing bahkan sampai di tempat dimana tidak terdapat pohon kapas sama sekali. Ringan, terapung, berserat namun terlalu lembut, citranya memalukan.
KEMBALI KE ARTIKEL