Bagi orang yang mengalami kecemasan, dunia sering terasa berisik meskipun keadaannya sunyi. Jantung berdetak lebih cepat seakan sedang berlari tanpa henti. Nafas menjadi pendek dan terengah-engah, dada terasa berat, sementara pikiran terus memikirkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Ketika berada di tengah keramaian, kecemasan membuat seseorang merasa terisolasi; saat sendirian, pikiran terasa seperti penjara yang menakutkan.
Bahkan pagi yang cerah pun tidak selalu membawa semangat baru bagi mereka yang hidup dengan kecemasan. Kekhawatiran tentang pekerjaan yang belum selesai, ketakutan akan kegagalan, atau bahkan hal kecil seperti bertemu orang baru dapat memicu perasaan cemas. Tubuh pun bereaksi tanpa kendali---dari tangan yang gemetar hingga keringat.