Kayla selalu menangis dan meminta gendong Bundanya saat badut Minnie Mouse lewat di depan rumahnya. Badut Minnie Mouse tersebut melambaikan tangan, bergoyang, dan berpose lucu.
"Bunda! Tutup pintunya. Ayo tutup! Aku takut!" Teriak Kayla saat badut sedang di depan pintu gerbangnya.
"Nak, badut itu lucu!" Kata Bunda Kayla sambil menggendong Kayla.
"Tidak! Badut itu menakutkan!" Teriakan Kayla sangat keras sehingga badut tersebut pergi karena tidak mau membuat Kayla lebih histeris.
"Badut itu isinya orang, seperti kita. Lalu yang badut pakai itu kostum atau pakaian Minnie Mouse. Kayla suka Minnie Mouse, kan?" Lanjut Bunda Kayla dan berusaha meyakinkan Kayla supaya tidak takut lagi dengan badut.
"Itu sangat besar dan tidak lucu! Minnie Mouse yang aku suka itu yang kecil dan lucu," kata Kayla membela diri.
Bunda Kayla tetap menggendong Kayla dengan penuh kasih sayang. Lalu beberapa saat kemudian, ada yang mengetuk pintu gerbang Kayla. Bunda Kayla membukakan pintu gerbang dengan menggendong Kayla.
"Selamat pagi, Ibu!" Kata tamu tersebut.
"Iya, selamat pagi. Maaf, hendak mencari siapa?" Tanya Bunda Kayla dengan heran. Bunda Kayla tidak merasa mengenal tamu tersebut dan juga tidak ada janji dengan orang lain.
"Maaf, Bu. Saya Faris, badut yang sering lewat setiap hari Minggu di sini. Saya warga RT 09 dan saya menjadi badut hanya untuk menghibur anak-anak saja. Setiap saya lewat, anak Ibu pasti menangis ketakutan," kata Faris si badut Minnie Mouse penghibur anak kecil.
"Oh, Oom Faris. Iya, ini Kayla takut sama badut," kata Bunda Kayla dengan ramah.
"Adik, namanya siapa?" Tanya Oom Faris dengan ramah kepada Kayla.
"Kayla, Oom!" Jawab Kayla dengan malu-malu.
"Kayla takut badut?" Faris melanjutkan pertanyaannya kepada Kayla. Lalu Kayla menganggukkan kepala. "Kenapa?" Lanjut Faris.
"Badut itu menakutkan," jawab Kayla dengan jujur.
"Apanya yang menakutkan?" Lanjut Faris kemudian.
"Aku takut diculik badut, lalu dimakan badut Minnie Mouse yang lewat di sini," jawab Kayla dengan polos.
Bunda Kayla mempersilahkan Faris duduk di kursi teras, supaya bisa mengobrol lebih banyak dengan Kayla.
"Kayla, badut itu isinya orang. Orang seperti Kayla. Makanannya ya nasi, sayur, ikan, atau buah. Sama seperti Kayla. Tidak ada badut yang bisa makan anak kecil," Faris berusaha menjelaskan kepada Kayla.
Kayla hanya terdiam sambil memandangi Faris. Lalu tiba-tiba Kayla berkata, "Oom kok cakep sih. Tidak seperti badut yang jelek itu."
Faris dan Bunda Kayla tertawa pelan mendengar ucapan Kayla yang masih polos tersebut. Kayla memandangi Bundanya dengan tatapan polos anak kecil.
"Oom ini badut Minnie Mouse yang sering lewat depan rumah Kayla," jawab Faris dengan jujur.
"Bukan! Badut Minnie Mouse itu jelek! Tapi Oom Faris cakep," ucapan Kayla membuat Bunda Kayla dan Faris tersenyum.
Bunda Kayla menerima Faris dengan senang hati, karena mau membantu Kayla untuk menghilangkan rasa takutnya terhadap badut. Dan kebetulan Faris juga tetangga RT.
"Kayla takut tidak sama Oom?" Tanya Faris kemudian.
"Tidak takut. Oom Faris kan cakep dan baik," jawab Kayla dengan polos.
"Kayla, Oom mau kasih tahu sesuatu ke Kayla. Mau?" Lanjut Faris kemudian. Dan Kayla pun hanya menganggukkan kepada. "Kayla tunggu di sini ya," lalu Faris keluar pintu gerbang rumah Kayla untuk mengambil sesuatu.
Sesuatu tersebut adalah kostum Minnie Mouse yang dipakainya tadi. Kayla menjerit kembali sambil memeluk Bundanya. Tetapi Faris tetap membawa kostum Minnie Mouse tersebut ke teras Kayla.
"Kayla! Coba lihat sini," kata Faris sambil memegang kepala Minnie Mouse. "Lucu kan! Ini hanya kostum yang Oom pakai."
Kayla lalu memandangi Faris dan menghentikan tangisannya.
"Coba Kayla pegang kepala Minnie Mouse ini. Empuk ya, seperti boneka. Dan ini hanya boneka, Kayla. Jadi Kayla tidak perlu takut," lanjut Faris mencoba memberi penjelasan kepada Kayla.
Kayla lalu memegang kostum kepala Minnie Mouse. Menarik-narik hidung, lalu mencolok mata dengan jari telunjuk, kemudian memukul pipi dengan genggaman tangannya.
"Iya, Oom ini boneka," jawab Kayla dengan senang.
"Kayla takut boneka?"
"Tidak!" Jawab Kayla dengan cekatan.
"Sekarang Oom pakai kostum ini, boleh?" Faris pun meminta izin kepada Kayla untuk memakai kostum badut tersebut. Dan Kayla kembali menganggukkan kepala.
Lalu Faris melambaikan tangan, bergoyang dan berpose lucu seperti yang biasa dilakukan. Kayla berdiri sambil memandangi. Lalu menarik tangan Faris dan mencolok mata kostum Minnie Mouse dengan jari telunjuknya. Lalu Faris menggendong Kayla masih dengan berkostum badut.
"Kayla, sekarang masih takut tidak sama badut?" Tanya Bunda Kayla dengan lembut.
"Tidak, Bunda. Badut itu lucu dan tidak menyeramkan! Aku tidak takut lagi. Oom Faris, ayo kita foto-foto. Dan besok kalau Oom Faris lewat pakai kostum badut, aku tidak akan menangis lagi karena aku sekarang tidak takut badut," kata Kayla dengan senyum manisnya.
Bunda Kayla pun senang dan mengucapkan terimakasih kepada Faris, karena sudah membantu Kayla untuk tidak lagi takut terhadap badut.
Selesai...