Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Pilihan

Hilang Nurani- Bagian 7

12 Desember 2018   12:41 Diperbarui: 12 Desember 2018   12:53 204 2

Ketika Athen datang ke kost Kanaya dan Kanaya tetap menerimanya. Kini Kanaya yang hendak bersandiwara, hingga emosi sanggup ditaklukkan. Jika teringat kelakuan Athen, sedih dan menyakitkan. Athen telah membuat Kanaya menguras uang orang tua, membohongi orang tua hingga seolah Kanaya tidak punya hati nurani lagi.

"Sayang, sudah sarapan belum?" Sapa Athen dengan manis saat Kanaya membukakan pintu kamar kost.

"Aku puasa hari ini," jawab Kanaya dengan nada datar dan seolah tidak ada apa-apa.

"Ow, nice! Aku belum bayar kost. Sudah ditagih sama Ibu kost," lanjut Athen.

"Lantas?"

"Kamu tahu kan apa maksudku? Keuangan orang tuaku sedang di bawah. Apalagi Bapakku habis meninggal," kata Athen dengan nada memelas.

"Memangnya aku Emakmu?"

Athen kaget dengan jawaban Kanaya barusan. Walaupun tutur katanya lembut, tetapi maknanya sungguh mengejutkan.

"Kok bengong gitu?" Lanjut Kanaya dengan senyum manis dan melanjutkan sandiwaranya.

"Kejam sih kata-katamu."

"Ah, bercanda! Aku lagi bosan di kost. Lagian di sini tamu lelaki nggak boleh masuk kamar, cukup di ruang tamu. Padahal aku pengen tidur pulas dan tetap ada kamu."

"Puasa, sayang!" Kata-kata Athen pun begitu lembut. Tidak sadar jika Kanaya merencanakan sesuatu yang mungkin akan lebih dahsyat.

"Memang kenapa? Aku hanya kepengen tidur pulas di kamar kost mu karena bosan di sini. Positif sajalah!" Lanjutnya.

Akhirnya Athen menyanggupi permintaan Kanaya untuk ikut ke kostnya. Kanaya senang, karena sesuatu yang dahsyat akan dimulainya. Saat sampai di kost Athen pun, peraturan tetap sama. Tidak boleh berduaan di dalam kamar dengan lawan jenis. Jadi Athen yang mengalah dan memilih menonton TV di ruang tamu kost, ruang tamu milik bersama penduduk kost lainnya.

Kamar Athen memang tapi tanpa ada sesuatu hiasan ataupun foto yang menempel di dinding kamar. Sebuah meja belajar dengan buku yang tertata rapi dan sebuah lemari pakaian yang juga tidak kalah rapi dengan sedikit pakaian. Pakaian kotorpun ditaruh di keranjang tertutup. Spring bed ukuran kecil pun nampak anggun Dengan balutan sprei hijau polos. Rapi, untuk ukuran kamar lelaki.

"Aku cuma mau tidur di sini," Kaya Kanaya kemudian. "Kamar mu rapi. Tapi sayang, tidak ada pajangan fotoku sekedar untuk hiasan."

"Aku ingin memiliki orangnya, bukan sekedar fotonya. Ya sudahlah, tidur saja yang puas. Aku mau ikut ngobrol sama yang lain," kata Athen menggombal.

Kanaya pun segera menutup pintu kamar Athen. Dan dengan pelan-pelan dan hati-hati, pintu kamar dikunci dari dalam. Kamar yang rapi dengan sedikit perkakas, akan lebih mudah bagi Kanaya untuk beraksi.

Kanaya melihat sesuatu surat berharga ketika membuka lemari pakaian Athen. Ya! BPKB motor yang Athen pakai saat ini. Kanaya jadi teringat ucapan Bela kemarin. Dengan cekatan Kanaya langsung memasukkan BPKB tersebut ke dalam tas ranselnya yang ada kantong rahasia. Kanaya tidak tahu apa yang akan dibuat dengan BPKB tersebut, tetapi Kanaya yakin jika BPKB disembunyikan Athen akan kebingungan. Lalu Kanaya beralih ke meja belajar. Ada banyak USB di sana. Salah satunya USB yang bertuliskan 'skripsi' di gantungannya. Dan Kanaya tahu pasti, USB tersebut untuk menyimpan file skripsi yang sedang dibuatnya. Lagi, USB tersebut dimasukkan ke kantong rahasia tas Kanaya.

Setelah mendapatkan kedua barang berharga milik Athen, Kanaya perlahan-lahan membuka kunci pintu kamar kost Athen. Sambil mengintip Athen yang sedang asyik ngobrol bersama beberapa pemuda lainnya. Lalu, Kanaya berpura-pura tidur.

Dan baru saja sejenak Kanaya merebahkan tubuhnya, tiba-tiba mata Kanaya tertuju pada laptop yang masih di meja belajar. Kanaya berfikir lagi, hendak diapakan laptop tersebut. Dan, ide cerdas pun cepat sekali di dapat. Kembali, Kanaya mengunci pintu kamar dengan perlahan-lahan. Dinyalakannya laptop tersebut yang ternyata tanpa sandi. Sungguh ini memudahkan Kanaya untuk beraksi. Secerdas-cerdasnya Athen membohongi dan memeras harta perempuan, tapi kelemahannya ditemukan juga. Lalu Kanaya dengan cepat mengacaukan dan mengacak-acak file-file yang tersimpan, terutama file yang berjudul 'skripsi'.

Hanya butuh waktu kurang dari 10 menit, Kanaya pun selesai beraksi dan kembali membuka kunci pintu kamar sembari mengintip Athen yang masih asyik ngobrol. Sandiwara untuk tidurpun dilanjutkan oleh Kanaya.  

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun