Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Besok, Umat Kristen Beribadah di Depan Istana Negara

14 Agustus 2010   01:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:03 913 0
Besok, umat Kristen akan melakukan ibadah minggu pukul 13.00 wib di depan istana negara sebagai bentuk solidaritas terhadap umat HKBP Pondok Timur yang mengalami kesulitan bahkan penganiayaan saat melakukan ibadah minggu belakangan ini. Siapa yang mempersulit dan menganiaya: FPI. Pemerintah tidak tegas. Umat HKBP dan berbagai elemen dalam masyarakat jadi gerah. Pemerintah kok jadi memble? Membiarkan FPI berbuat sesukanya?

Ya, umat HKBP Pondok Timur itu memang ngotot harus beribadah di Ciketing; tak mau pindah ke tempat baru yang diusulkan walikota Bekasi.

Ngotot beribadah itu kan sama sekali berbeda dengan ngotot melakukan kejahatan tertentu. Beribadah itu bukan tindakan kriminal. Jadi, yang waras, apapun agamanya atau tidak beragama sekalipun, tidak keberatan melihat orang lain memuji-muji Tuhan Maha Pencipta.

Jangan bilang terganggu warga sekitar di Ciketing kecuali umat HKBP terang-terangan bakar daging babi dan menimbulkan aroma haram bagi umat non-Kristen (Muslim) di sana.

Jangan bilang terganggu hanya karena mereka bernyanyi; orang-orang Batak itu kan memang suka beryanyi. Kalau mereka bernyanyi di televisi dengan suara-suara indah mereka, kita kan nggak ada yang keberatan. Mengapa kalau mereka bernyanyi lagu-lagu gereja lalu ada pihak yang keberatan?

Yang Kristen juga nggak keberatan mendengarkan suara tetangga-tetangga mereka yang Muslim sedang sembahyang dari dalam mesjid pakai pengeras suara 5 kali dalam sehari. Akh, masa mendengarkan orang bernyanyi sekali saja dalam seminggu nggak bisa? Hayolah!

Menggalang Solidaritas Nasional dan Internasional

Mengapa banyak yang simpati terhadap penderitaan umat HKBP Pondok Timur? Di kalangan Kristen, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa mendirikan gedung gereja belakangan ini di Indonesia semakin sulit.

Di kalangan non-Kristen, sudah menjadi pengetahuan umum juga bahwa orang-orang Kristen di Indonesia ini aneh: jumlahnya sedikit saja kok ya terus mau mendirikan gereja. Ada apa ini? Sepertinya mau mengkristenkan penduduk negeri ini apa ya?

Tak banyak di antara non-Kristen di negeri ini yang mengetahui bahwa di kalangan Protestan itu ada lebih dari seratus aliran. Gereja-gereja suku juga banyak. HKBP itu contoh paling jelas dan paling mudah untuk bisa kita lihat: 100% gereja suku. Ke mana pun mereka pergi, mereka akan bawa HKBP-nya, nggak peduli di Indonesia ini atau di Amerika sana; mereka harus beribadah di gedung yang bernama HKBP.

Besok, bagi yang mau ikut ke depan istana negara beribadah itu pakai baju gelap dan bawa bendera merah-putih. Lambat atau cepat, desakan-desakan mempertahankan hak-hak ini akan mengkristal sampai pemerintah dan semua pihak terkait bisa tiba pada solusi yang baik bagi semua pihak.

HKBP, Jangan Lupakan Parmalim di Medan

Ada satu pesan saya untuk warga HKBP di seantero dunia: jangan lupakan penderitaan umat Parmalim di Medan yang sampai sekarang belum bisa mendirikan rumah parsantian (ibadah) mereka di Jl Air Bersih.  Warga Kristen-lah, mayoritas warga HKBP yang memaksa pemerintah lokal di sana untuk menghentikan pendirian rumah ibadah Parmalim itu.

Warga Parmalim beda dengan warga HKBP. Parmalim menganut sikap yang mirip dengan ahimsa, anti-kekerasan. Mereka memilih diam saja atas apa yang terjadi pada mereka; mereka tidak akan turun ke jalan mengundang perhatian dan simpati publik atas apa yang terjadi pada mereka. Tidak seperti warga HKBP yang dengan ligat bisa mengorganisasikan ibadah minggu besok ini di depan istana negara.

Satu-satunya alasan mengapa warga Parmalim tidak bisa melanjutkan pendirian rumah ibadah mereka di Medan adalah karena warga Kristen yang mayoritas umat HKBP di sana keberatan terhadap pembangunan rumah ibadah itu.

Jadi, bagi anda umat HKBP, silahkan bergandeng tangan dengan umat Parmalim menghapuskan segala bentuk diskrimasi dan penghalang-halangan menjalankan kegiatan beribadah di negeri ini.

Mendiamkan apa yang terjadi pada umat Parmalim di Medan (ditindas oleh warga Kristen di sana) adalah sebuah tindakan belum-beradab alias "maling teriak maling". Sori, to the point kali begini. Terpaksa dengan berat hati!***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun