[caption id="attachment_209817" align="alignleft" width="200" caption="(Sumber: Admin Kompasiana)"][/caption] Saya barusan tiba di Pematang Siantar, menjelang tengah malam tadi. Perjalanan dari Medan ke Tebing merayap, sepanjang jalan harus melalui truk-truk besar yang jumlahnya membanyak seperti katak yang sedang berkembang biak di musim hujan. Jadilah 4 jam hanya dari Medan ke Pematang Siantar. Sudah tak mengantuk lagi. Setelah membereskan barang-barang bawaan dari Jakarta, tiba-tiba saya "diserang" rasa penasaran: "Apa sih yang terjadi sehingga tadi beberapa jam yang lalu, 29 Juli 2010 pukul 14:00 - 15.40 wib, Kompasiana menjadi super ngadat?" Saya mengharapkan sebuah postingan dari Admin di mana saya bisa menemukan jawaban; penjelasan singkat dan masuk akal untuk menjawab rasa penasaran bercampur rasa geli dan ya, tentu saja kecewa. Eh, nggak ada penjelasan apapun dari Admin. Iiiihh! Kok bisa? Dengan "santai" malah mempostingkan tentang Pak Beye dan Istananya. Di headline mempostingkan ulang Kompasiana Modis. Modis? Yang terjadi beberapa jam yang lalu itu benar-benar nggak modis. Begitu baca ada postingan baru dari Admin berjudul Kompasiana Modis, perasaan saya kok jadi nggak modis gitu loh. Gentlemen dong Admin akh! Dalam peraturan yang Anda berikan, tak ada ketentuan menyangkut hal seperti peristiwa ngeblog-bareng 100 menit itu. Tak ada peraturan dari Admin yang mengatakan bahwa Kompasianer tak bisa menuntut Admin kalau acara ngeblog bareng ngadat atau bermasalah. Kalau Admin segera menuliskan penjelasan sekaligus minta maaf, saya salut dan bisa mengerti. Apa susahnya membuat tulisan 200 kata untuk kasus penting ini? Penting kan? Wong pengumumannya sampai berhari-hari di headline kok! Tentu saja Kompasiana Modis dan Istananya Pak Beye penting tetapi apa yang terjadi di ngeblog-bareng 100 menit yang berperet-peret itu juga penting; saya kira malah lebih penting. Mereka yang mendaftar untuk ikut ngeblog-bareng tersebar di banyak tempat dan selama 100 menit itu sebagian (besar?) harus menghadapi rasa frustrasi karena Admin kurang persiapan.
Ngeblog Bareng 100 Menit Tak Layak Diperlombakan ...Blogging Day -- Hujan hadiah -- Lomba menulis online 100 menit 1000 tulisan -- Telah Berakhir -- Pilih tulisan favoritmu masih ada di sebelah kanan layar ketika saya menuliskan postingan ini. Saya memutuskan tak memberikan rating/voting kepada Kompasianer yang tulisannya berhasil lolos dalam 100 menit itu dengan alasan: 1. Sebagian peserta lain tidak berhasil mempostingkan tulisan mereka karena alasan teknis yang bersumber dari Admin. Saya tidak bisa melihat tulisan-tulisan Kompasianer yang lain yang sedianya sudah nongol dalam 100 menit itu. 2. Prosesnya catat jadi tak layak menjadi sebuah perlombaan seperti rencana sebelumnya. Tentu saja Admin menjadi tidak bijak kalau tetap menjalankan kebijakan seperti sebelumnya sementara ada banyak Kompasianer yang mengeluh selama berlangsungnya ngeblog bareng 100 menit itu. 3. Usul: Admin silahkan menjadwal ulang ngeblog-bareng dengan persiapan yang mantap. Soal waktu juga perlu menjadi pertimbangan: mengapa harus 100 menit sih? Apa sih alasannya mengapa harus 100 menit? Mengapa pula harus pukul 14:00 - 15:40 wib? Ini kan termasuk jam-jam sibuk di mana banyak orang sedang online? Kalau mau unik dan heboh sekalian, bikin aja pukul 00:00 - 02:00 wib. Yang di Amerika atau Eropa dan Afrika untung sebab di sana siang dan sore, hehe...! Waktu ideal untuk warga Indonesia yang mayoritas bloggernya ada di area waktu indonesia bagian barat (wib) adalah pukul 19:00 - 21:00. Ini pun masih bisa ditolerir yang berada di wita (20:00 - 22:00) dan wit (21:00 - 23:00). Selebihnya, ya tanggung sendirilah penyesuaian waktunya kalau memang harus bareng serentak. Berdasarkan pengalaman yang barusan terjadi, bisa saja ngeblog bareng 100 menit sekaligus belum merupakan pilihan yang paling menyenangkan. Ngeblog kan harus-e menyenangkan, bukan malah bikin stress. Hihi...! 4. Saya kira, orang ikutan ngeblog bareng juga bukan karena hadiahnya tetapi lebih karena mau bersenang-senang saja sebagai blogger; sebagai orang yang suka menulis. Hadiah itu hanya bonus saja kan. 5. Ngeblog memang mudah, mudah kali. Nggak mikir juga bagi yang sudah biasa nulis bisa. Walau begitu, persoalan yang terjadi selama ngeblog bareng 100 minit itu adalah persoalan serius yang mustinya Admin segera bisa jelaskan sebagai bentuk profesionalitasnya mengelola media seperti ini. Blogger boleh tidak profesional. Tak ado aturan bahwa blogger harus profesional tetapi Admin Kompasiana yang berpayung langsung di Kompas.com? Wajib profesional kan! Hehe...! Secara pribadi saya tak menuntut Admin harus sempurna. Nggaklah. Kejadian seperti yang kita alami selama 100 minit itu juga sangat berharga menjadi bahan pelajaran dalam arti yang luas. Cuma, profesionalitas kan juga menyangkut ketanggapan-segera meminta maaf dan menjelaskan apa yang terjadi. Quite simple loh!***
KEMBALI KE ARTIKEL