Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Otonomi Daerah Memproduksi Koruptor?

7 Januari 2010   17:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:34 476 0
[caption id="attachment_50109" align="alignleft" width="300" caption="Sisa rumah Keluarga Edianto Simatupang yang dibakar oleh pihak yang tidak setuju dengan perjuangan aktivis Forum Pembela Tanah Rakyat (FPTR) ini mendampingi orang-orang marginal di Tapteng (Sumber: FB Edianto Simatupang)"][/caption] (Dugaan) Korupsi Pemkab Tapteng Informasi di bawah ini ada di harian Sinar Indonesia Baru (SIB) tanggal 6 Jan 2010: Informasi yang diperoleh SIB terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan para pejabat tersebut diantaranya dugaan proyek fiktif pematangan lahan terminal baru Pemkab Tapteng di Tukka Rp 1.576.975.000 TA 2005, dugaan mark up pengadaan tanah tempat kerja Polres Tapteng Rp 460 Jt TA 2006, dugaan mark up pengadaan tanah asrama haji Pinang Sori serta menghilangkan alat-alat Pemkab Tapteng Rp 600 Jt TA 2007, dugaan mark up proyek pematangan lahan asrama haji Pinang Sori Rp 1,911 miliar TA 2007. Dugaan mark up proyek pembuatan sarana air minum di Kelurahan Sibabangun Tapteng Rp 1.606.000.000 T/A 2007, dugaan mark up proyek pembangunan jalan di Sibuluan III Tano Ponggol/asrama TNI Sarudik Rp 327 Jt TA 2007, dugaan mark up proyek pembuatan jalan Sibabangun, Pulo Pakkat, Tapteng Rp 9.000.900.000 TA 2007, dugaan mark up proyek pemeliharaan berkala jalan Baru Garingging, Simarlela Rp 904.400.000 TA 2007, dugaan mark up pengadaan 19 unit mobil innova Rp 335.500.000 T/A 2005, dugaan pemotongan dana BOS Kacabdis Kecamatan Barus Rp 512.300.000 T/A 2007-2008 dan dugaan mark up proyek pembangunan dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Labuan Angin Rp 2,8 miliar kasusnya sudah diperiksa BPKP TA 2006.

Selengkapnya Anda bisa lihat di: http://hariansib.com/?p=105305

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun