kau pergi gelap pulang pun telah lelap,
melawan panas, angin, hujan dan badai,
dalam nyata menjaga dengan kasih,
usaha tak terhingga diderasnya peluh,
pengorbanan untuk yang dicinta,
meski hidupnya selalu disalahkan,
mungkin juga tak pernah dihargai,
hanya dianggap kewajiban yang pasti,
hal-hal yang memang harus dilakukan,
hingga menggores luka di hatinya,
pedih yang tak pernah terkatakan,
yang ia letakkan di ujung langit,
agar ia dapat sembunyikan semuanya,
meski terasa menyesakkan relung jiwanya,
di antara tangisan diam tanpa suaranya,
hanya berharap menyatu di kesunyian malam,
di keheningan alam, saat tubuh telah lelah.