Melihat editan foto ini saya jadi teringat kenangan masa lalu, saat masih duduk di bangku sekolah.
Waktu itu belum ada handphone atau smartphone secanggih sekarang. Tetapi persahabatan yang terjalin begitu tulus.
Mempunyai sahabat pena dari berbagai daerah adalah kebahagiaan tersendiri. Saling berbagi cerita dan pengalaman hanya melalui lembaran kertas yang dikirim.
Amplop dan perangko adalah dua hal penting yang tak terpisahkan. Bagi siapapun yang gemar berkirim surat.
Kehadiran Pak Pos adalah kebahagiaan tersendiri karena ada harapan surat kita terbalas.
Meskipun bukan seorang filatelis tetapi saya sering penasaran dengan prangko yang tertempel di sampul surat.
Prangko yang dimiliki sering saya berikan kepada besti yang memang hobby mengumpulkan perangko. Mulai dari perangko biasa hingga kilat khusus. Ada sesuatu yang membuat benda pos ini begitu bernilai.
Bahkan pada masa itu ada pepatah yang mengatakan hubungan seseorang dikatakan "lengket seperti perangko". Artinya apabila menjalin hubungan harus ada koneksi yang bagus antara dua belah pihak.
Tanpa perangko, surat dan tersimpan dalam amplop tidak akan pernah sampai ke tujuan.
Tetapi seiringnya waktu dan kesibukan belajar, saya mulai jarang berkirim surat. Banyak sahabat pena yang terabaikan. Bukan melupakan tetapi tidak ada waktu untuk menulis surat.
Kini, zaman sudah berubah. Semua serba canggih. Tak ada lagi yang membutuhkan perangko untuk berkirim surat.
Media sosial sudah berkembang dengan pesatnya menggantikan peran perangko. Kita tidak perlu lagi menunggu lama untuk bisa berkomunikasi dengan orang yang jauh.
Hanya dengan sekali klik semuanya akan terhubung.
Tetapi jika ingin mengulang kembali, saya ingin kembali ke masa itu. Masa menunggu kedatangan Pak Pos di gerbang sekolah mengantarkan surat balasan dari seberang.
Jika kalian punya cerita menarik tentang kehidupan masa lalu. Ayok menulis biar bisa jadi cerita indah.
#Salam___Literasi
#Rabbaka___Fa___KabbierPERANGKO