ketika saya sms : pak Julian, mengapa pak SBY (masih) diam aja?
(sebenarnya itu aja yang pengen saya posting ke Kompasiana, tapi admin mengharuskan minimal 70 kata)
mau nambah apalagi ya?
ya cuma berharap, soal tulis menulis lagu mbok ya serahkan ke ahlinya pak, yang benar-benar berbakat buat lagu gitu, kaya teh Melly, Iwan Fals dll. lagu-lagu mereka dah terbukti, enak-enak, laris manis. laku di pasaran. ada kelompok fans nya. Lha bapak?
berapa pak biaya buat ngeluarin album itu? lagian yang paling penting sebenarnya begitu banyak waktu yang terbuang hanya untuk merenung membuat lagu. Waktu bapak adalah waktu seorang presiden. Pasti seharusnya lebih mahal hitungan per detiknya dibandingkan waktu seorang pencipta lagu.
Walaupun mungkin bila menggunakan parameter nilai rupiah, waktu seorang presiden bisa jadi lebih murah daripada waktu seorang pencipta lagu, karena lagu yang diciptakan 'meledak" hingga nilai royalti nya menjadi sangat mahal. Tetapi waktu seorang presiden merefleksikan waktu seluruh warga negara Indonesia.
Sudah waktunya pak, bapak bersuara. Dalam kasus penghinaan nabi Muhammad, bapak diam. Haruskah dalam peristiwa 'arogansi polisi di gedung KPK ini, bapak juga berdiam diri? dengan dalih sedang mencipta lagu?
terus terang kami ga butuh lagu-lagu mu. kami perlu sikapmu. enyahkan dalih ga mau intervensi. jangan biarkan polisi semakin ngelunjak, di negeri ini.
