Ketika cuaca sudah cerah, Andi Baha kemudian keluar kapal dan melepas ikatan dari badan tongkang. Tiba-tiba dari tongkang keluar seorang lelaki berpostur tegap dan hanya memakai celana kolor, menyuruh Andi Baha segera menyingkir dari tongkang. Tanpa diduga lelaki di atas tongkang tiba-tiba saja memberondong kapal dengan peluru, dengan senjata laras panjang.
Lampe yang sedang berbaring-baring bersama tiga temannya langsung ditembus peluru hingga tewas. Sedangkan Baha terkena tembakan di kaki.
Lampe (60) meninggalkan tiga orang cucu yang menjadi tanggungannya. Sedangkan Baha punya istri dan enam anaknya yang masih kecil-kecil.
TNI AL dan Polair kemudian melakukan pengejaran terhadap tugboat yang melakukan penembakan terhadap nelayan itu. Tugboat dan tongkang kemudian berhasil ditangkap di perairan Tanjung Samalantakan, Kotabaru, Kalsel, dekat perbatasan Kaltim.
Kapolres Kotabaru mengakui jika ada oknum aparat yang melakukan penembakan sudah ditangkap. "Data-datanya sekarang ada di Mabes, sedangkan pelaku sudah ditangani Polda, jadi kalau mau keterangan lebih kesana saja" Kata Kaplres Kotabaru.
Itu cuplikan berita yang dimuat koran Radar Banjarmasin (13/1).
Berita hari ini (14/1) memastikan bahwa pria penembak bercelana kolor adalah anggota Brimob Kelapa Dua Jakarta.
Point-point penting yang bisa kita petik :
1. Brimob masih melakoni pengawalan-pengawalan yang berimbalan honor.
2. Rakyat kecil sangat mudah di DOR.
3. Senjata laras panjang Brimob "khusus" buat menembak rakyat.
4. Penembak kemudian ditangani Pola/Mabes Polri, peluang jeruk makan jeruk kembali terjadi.
5. Senjata boleh (laras) panjang, tapi celana (laras) kolor. Haha...
Brimob kembali menoreh PRESTASI.
Setelah Mesuji, Bima, Sandal Jepit, sekarang CELANA KOLOR ??
