Apa yang dimenangkan, kini dienyahkan
Negeri tercintaku luruh dalam balutan nafas sang waktu
Bar-bar menjadi identitas tersohor bagi bumiku
Semerbak wewangingan damai, tercerabut oleh anyir permusuhan
Etika moral bergelayut di titik nadir
Menanti terperosok...
Negeriku malang, negeriku jalang
Tenggelam dalam kebobrokan mental yang kental
Apa yang ku cinta, kini terbalur rancu
Semua samar...
Kemajuan yang kasat mata,
Hanya bermuara pada barisan pelahap ilegal rupiah berjamaah
Selebihnya,
Tergeletak pasrah pada guratan takdir Hyang Jagat
Bahkan lingkaran cahaya mentari hanya memantulkan semburat nestapa
Tak terelakkan,
Air mata menggantung di pipi bulan
Menangisi alam yang menggerutu tak bersahabat
Negeriku dipenuhi lubang-lubang borok yang tak sempat terjamah
Perut membuncit menjadi pertanda derita, bukan makmur
Sedih...
Miris...
Aku menyaksikan ratapan senja nan malang
Adakah yang masih peduli?
Kemana perginya sang pekerti?
Bahkan seorang pahlawan kesiangan pun enggan turun tangan...
Lakukan sesuatu!!!
Jika kau tak sanggup menjadi sebongkah karang yang kokoh
Jadilah kerikil yang tak bergeming terlindas zaman
Jika kau tak sanggup menjadi khalayak yang bersatu padu
Jadilah sekawanan lebah pekerja yang gencar membela sang ratu
Kayuh seluruh roda cinta sang nurani
Lalu tebarkan ke setiap sudut Ibu Pertiwi
Berikan yang terbaik...
Demi Indonesia maju...