Malam kian larut, angin dingin mulai menyelisip ke dalam rongga-rongga kulitku. kesedihan semakin menghampiri, air mata semakin deras membasahi pipi. Rasa nyeri di hati semakin menyiksa kini. Ada sejuta penyesalan dan rasa bersalah yang menggelayuti. Namun semua telah terjadi. sejuta kata "Andai,..., andai,..., andai,..." terus bermain di otakku.
KEMBALI KE ARTIKEL