Mendung kelabu menutupi istanaku. Hujan deras membanjiri seisi rumahku. Gadis kecil yang lucu, putih dan montok kini terbujur kaku. Takada lagi senyum di wajahnya, takada lagi tangis di bibirnya dan takada lagi gerak lucu yang selalu membuatku rindu. Semua telah kaku. Dan aku hanya bisa menatapnya tak berdaya, air matakupun tak bisa terbendung membasahi kedua pipiku. Sebagai seorang ibu, aku merasa tak dipercaya untuk bisa memelihara rejeki yang telah Allah berikan. Sejuta penyesalan datang tak kunjung padam. Aku hanya bisa menangis..menangis dan menangis
KEMBALI KE ARTIKEL