Sekarang ini, warga Semarang sedang diselimuti ketakukan akibat adanya "kreak" yang semakin merajalela. Fenomena "kreak" di Semarang menggambarkan kelompok pemuda yang terlibat aksi kriminal di jalanan. Istilah ini berasal dari kata "kere" dan "mayak", yang awal mulanya merujuk pada gaya hidup mewah atau "hedon" yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, istilah ini bertransformasi menjadi gangster yang melakukan tawuran dan kekerasan yang bahkan mengakibatkan korban jiwa.
KEMBALI KE ARTIKEL