Dua Minggu setelah menikah, suami saya ditugaskan keluar Jawa, ke perkebunan sawit di pedalaman Barito Utara, Kalteng. Pada waktu itu saya masih di Sidoarjo, meneruskan kontrak kerja saya. Tapi namanya juga pengantin baru, keinginan untuk bertemu seringkali tidak tertahankan. Sehingga begitu kontrak kerja selesai satu bulan kemudian, saya segera menyusul suami. Dari Banjarmasin menempuh perjalanan darat 14 jam dikocok-kocok diatas kendaraan akibat pembangunan yang tidak merata, akhirnya saya sampai di perkebunan sawit itu. Ternyata disana sangat sunyi, sehingga saya menjadi bosan juga, dan memaksa turun ke kota terdekat, Muara Teweh.