Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Belajar dari Caca - My 'Special' Niece

6 Juli 2011   08:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53 109 0
Yang namanya berhubungan ma anak-anak itu pasti ga jauh dari apa yang disebut sebagai KESABARAN. Bagi para orangtua mungkin sudah pernah mengalami kesabaran yang sudah di ambang batas, hampir habis, atau benar-benar habis kesabaran dalam menangani anak-anaknya. Itu terjadi pada kebanyakan ortu yang anaknya normal-normal saja. Sehat pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun mentalnya. Bagaimana bila si ortu berhadapan dengan anak berkebutuhan khusus atau anak spesial?

Anak yang dikategorikan berkebutuhan khusus antara lain adalah anak autis, hiperaktif (ADHD), lambat belajar, dan sebagainya (lebih jelas lihat di www.anakspesial.com). Alhamdulillah aq jadi tau banyak tentang anak spesial karena kebetulan aq juga punya keponakan yang termasuk di dalamnya. Caca namanya.

Menurut ahlinya, Caca masuk dalam kategori ADHD (attention deficit and hiperactivity disorder) atau dalam bahasa Indonesianya GPPH = gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif. Caca lahir memang dalam keadaan sehat dan tubuh lucu dan lincah seperti bayi sehat pada umumnya. Yang beda dari Caca adalah sikapnya yang tidak bisa diam, selalu bergerak ke sana kemari, dan harus selalu diawasi saking ga bisa diemnya. Sampai umur 3 tahun pun Caca belom bisa bicara , hanya suara2 ga jelas dan ga bisa dimengerti yg bisa keluar dari mulut Caca.

Caca juga sering mengamuk tiba2 dengan alasan yg tdk bisa kita pahami. Tantrum atau marah hingga mengamuk ini memang umum terjadi pada anak spesial, dikarenakan keterbatasan komunikasi yg mereka miliki. Bedanya dengan tantrum pada anak normal adalah, tantrum yg berlebihan karena bisa sampai melukai orang lain yg berusaha menenangkannya ataupun bisa melukai dirinya sendiri.

Setelah berbagai pencarian yang melelahkan oleh si ibu (alias my sister), barulah ketemu apa gerangan yang terjadi pada Caca dan penanganan yang tepat pun bisa diberikan, walaupun tidak maksimal karena keterbatasan dana (kebanyakan tempat2 untuk penanganan anak spesial biayanya sangat mahal). Setelah terapi alhamdulillah Caca sudah mulai bisa berkomunikasi dua arah, walaupun pelafalan kata terkadang masih belum jelas. Juga sudah mulai mengenal huruf dan angka walaupun belum bisa memahami arti dan fungsinya. Sejak sekolah (setelah usaha susah payah) di sekolah inklusi, perkembangan belajarnya juga semakin baik. Caca juga sudah jarang mengamuk, meskipun ada kalanya hal itu juga kambuh.

Akhirnya, aq yang sudah bersama Caca selama 8 tahun ini merasa berterima kasih sama Caca. Menghadapi Caca memang butuh kesabaran yang amat sangat ekstra, mulai dari menyesuaikan cara komunikasi sampai saat berhadapan dengan Caca yang mengamuk. Bener2 harus mengeluarkan semua kesabaran (dan kekuatan supaya ga kena pukulan dan tendangan Caca hehe).

Hal lain yang aq pelajari dari Caca adalah bagaimana polosnya Caca melihat hal-hal di sekitarnya. Caca selalu tertawa dan riang gembira menghadapi orang lain. Meskipun teman-teman di sekolahnya 'mengerjai' dia karna kepolosannya, dia tetap tertawa. Meskipun tak ada teman sebaya yang mau bermain dengannya karena mereka tak mengerti ucapan Caca, Caca tetap menerima dan dengan cueknya dia mencari kegiatan lain yang menyenangkan baginya. Caca tetap ramah menyapa orang-orang yang ia kenal maupun yang tidak ia kenal.

Itulah Caca. Hidupnya seakan tanpa beban. yah, aq ga tau apa yang mungkin ada dlm pikirannya. Tapi dari Caca aq belajar untuk tidak melihat hidup ini sebagai beban. Terima hidup ini apa adanya. Tetap bersabar apapun yang terjadi. Nikmati hidup tapi tetap bertanggungjawab.

Tuk Mba Caca. Walaupun terkadang masih sangat menyebalkan dan suka aneh (maap chaa =p), still..thank you my beloved niece. Mudah2an suatu hari nanti Caca bisa membaca dan memahami curhatan Tante Lili-mu ini. Mudah2an suatu hari nanti Mba Caca bisa menjadi anak yang mandiri, pinter, dan punya banyak temen yg menyayangi dan membantu Mba Caca.

Makasih Caca. Lov u niece.

(tulisan ini juga bisa dibaca di http://www.facebook.com/note.php?note_id=88821682824)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun