Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Jadilah Guru Kebanggaan Bangsa dan Mertua

25 November 2013   22:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:41 120 4

Menjadi guru itu tidak mudah, terlebih ketika menjalani profesi ini dengan terpaksa dan mengedepankan materi seperti yang banyak khalayak ramai bicarakan tentang profesi guru saat ini. Padahal masih banyak juga guru yang dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh mengajar di luar sana. Banyak yang meragukan citra guru akibat ulah beberapa orang guru, padahal lebih banyak guru yang berdedikasi tinggi mencerdaskan anak bangsa.

Banyak yang menginginkan seorang yang berprofesi guru agar benar-benar mengabdi kepada negara tanpa mengharap imbalan, lalu ketika orang yang berpendapat begitu ditanya balik apakah dia mau bekerja tanpa mendapat imbalan?

Tugas guru yang sehari-hari berhadapan dengan siswa yang memiliki potensi serta karakter yang berbeda-beda. Mereka (siswa) adalah “benda bergerak” bukan seperti komputer/laptop yang bisa ditinggal sebentar ketika lelah atau dikerjakan sambil tiduran. Menjadi guru harus bisa mengasai kelas, membuat siswa jaman sekarang yang cenderung hiperaktif bisa tertarik kepadanya dengan berbagai macam game kreatif, jika siswa tidak tertarik yang ada suasana gaduh dan pembelajaran yang akan diberikan tidak maksimal. Belum lagi di setiap kelas pasti ada murid bandel yang akan mempengaruhi teman-temannya dan ini harus diselesaikan guru agar kelasnya tetap kondusif. Belum lagi masalah latar belakang ekonomi serta keluarga siswa yang berbeda, guru tidak bisa membedakan siswa yang akan diajar hanya dari keluarga bupati atau pengusaha namun dari berbagai asal usul keluarga, ada yang dari keluarga pengamen, keluarga yang broken home, bahkan dari anak orang gila sekalipun harus diterima tanpa boleh dibedakan.

Apakah tidak terpikirkan bagaimana ketika mereka dipersatukan, ada anak yang diperhatikan dan diabaikan oleh keluarganya, sikap dan perilaku anak juga berbeda. Guru tidak pernah mengajari anak untuk berbuat yang tidak baik, motivasi yang diberikan oleh guru kepada siswa selalu yang positif dan membangun. Namun apa yang terjadi? Masih ada anak yang berkelahi dan kegiatan negatif lainnya tapi ada banyak juga anak yang berprestasi. Apa yakin hal itu semua hanya karena pengaruh atau hasil dari pendidikan dan pengajaran oleh guru? Anak tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, bagaimana keluarga dan pengaruh lingkungan berkontribusi juga terhadap perilaku anak, terlebih di jaman sekarang media elektronik justru mengambil pengaruh lebih banyak, seperti televisi dan internet. Namun, seorang guru punya tanggung jawab besar terhadap pembentukan tingkah laku anak, terlebih kepada orang tua jaman sekarang yang menyerahkan sepenuhnya tumbuh kembang anak kepada guru karena kesibukannya.

Semakin berkembangnya jaman tentu tugas guru akan semakin berat, ketika jaman dahulu seorang anak dibentak sedikit oleh guru saja sudah takut, jaman sekarang guru berteriak-teriak saja diacuhkan. Jaman dahulu metode mengajar masih konvensional, sekarang dituntut kreatif, efektif, dan menyenangkan. Jaman dahulu guru berangkat naik sepeda dengan jarak puluhan kilometer dengan kondisi jalanan yang masih sejuk karena jarang yang menggunakan transportasi mesin, lalu sekarang dengan jarak puluhan meter ditempuh tanpa mesin tentu tidak efektif bahkan rawan kecelakaan. Lalu apa sudah tidak sepantasnya ketika kesejahteraan guru juga semakin diperhatikan?

Ketika sudah menjadi guru mengajar di kelas, yang dari awalnya dianggap itu terpaksa atau karena hanya tergiur materi, seorang guru akan terpanggil hati dengan sendirinya karena seorang guru akan mendapatkan pelajaran yang berharga juga dari siswanya yang berasal dari berbagai macam latar belakang kehidupan dan kemampuan.

Materi yang diberikan kepada guru apakah cukup? Tidak ada manusia di dunia yang merasa cukup, pemerintah yang memberi kebijakan tentang pendidikan saja masih ambil dana sana sini padahal gajinya sudah tinggi. Tapi kembali ke sifat guru yang menerima apa adanya, dikasih sedikit merasa cukup kalau dikasih banyak ya disyukuri. Tidak ada guru yang korupsi, padahal bisa juga korupsi uang seragam atau uang buku.

Tidak terpikirkan di benak seorang guru untuk mengambil yang bukan haknya, yang menjadi kebanggaan dan kepuasan jutru ketika anak didiknya bisa membaca dan menulis, berhitung, memecahkan masalah serta berperilaku yang baik. Sehingga anak didik mampu meraih prestasi dan menjadi kebanggaan bangsa.

Selain karena tugas guru yang semakin berat, guru punya keluarga yang harus dihidupi dan punya mertua yang berharap punya menantu mampu menghidupi keluarga sendiri. Menantu yang mandiri menjadi kebanggaan tersendiri. Bagaimana kalau guru tidak sejahtera seperti sekarang? Hari-hari akan dipandang sinis sama mertua dan dibedakan dengan menantu yang lain. Hidupnya semakin menderita bukan?

Maka jadilah guru yang dapat membanggakan bangsa serta menjadi menantu yang dibanggakan mertua!

Selamat Hari Guru!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun