Perkiraan IMF terhadap perekonomian China berdasarkan pada “paritas daya beli”, GDP di negri tirai bambu. Jika pada 2011 tercatat 11,2 triliun dolar US, maka pada 2016 kemungkinan akan mencapai 19 triliun dolar US. Sedangkan US akan meningkat dari 15,2 triliun dolar US menjadi 18,8 triliun US.
Akhir tahun lalu sejumlah ekonom mengatakan GDP China akan menyalip AS di 2019. Namun IMF memperkirakan lebih cepat tiga tahun.
US sendiri memang masih akan menjadi pasar terbesar dunia. Jika China tetap mempertahankan nilai mata uangnya yang rendah, sebagaimana sekarang, IMF memproyeksikan dari segi nominal, pada 2016 ekonomi AS masih akan duapertiga lebih besar dari China. Namun kesenjangan ini akan mencerminkan nilai mata uang. Faktor di dalam harga relatif, dan output barang dan jasa riil China akan menjadi yang terbesar di dunia.
Prediksi IMF ini bisa menjadi masukan bagi para investor jangka panjang untuk mulai memilih saham-saham China yang secara fundamental bisnisnya bagus. Jangan lupa perhatikan juga chart dan historical prices nya. Happy trading dan semoga cuan :D