Selesai makan aku tak langsung cabut dari warung tapi nonton acara tipi sambil ngobrol dengan seorang rekan. Apalagi saat itu keadan warung sudah sepi dari pengunjung. Jadi aku agak nyantai. Setelah dirasa nasi sudah turun dari tenggorokan aku lalu berdiri berniat kembali ke tempat kerja.
Namun tiba-tiba, "Duaaarrr!!!......." suara petir menggelegar memekakkan telingaku. Pesawat televisipun mati mendadak. Bunga api menghambur dilantai ruangan dibawah meja televisi tepat didepanku berdiri. Refleks aku melompat mundur. Kakiku berasa seperti kesemutan karena saat itu alas kaki aku lepas. Jantungku berdebar keras karena kaget oleh suara dan efek aliran listrik dari petir yang mengalir ke lantai yang aku injak. Terasa benar dikakiku saat itu.
Puji syukur aku panjatkan karena aku selamat dari "bencana" tersebut. Dan henponku yang aku charge di warung tersebut juga selamat. Padahal seluruh lampu diwarung tersebut mati. Kabel-kabel hangus dan sebagian terlepas. Stabilizer dan pesawat HT kepunyaan si empunya warung juga mati. Satu unit stop kontak jebol.
Dan menurut orang yang ada diluar warung mengatakan dia melihat bunga api melewati kabel antena.
"Matur nuwun Gusti, Engkau telah memperlihatkan kepada hamba dari salah satu kehebatan karya-MU didepanku. Semoga kejadian itu tak membuat diri hamba menjauhi-MU. Amin.."
Batang, 28-03-2011