perlahan kuterbiasa...
Dengan untaian yang merona penuh menjuntai airmata
pada kisi dan relung hati yang senyap
dan aku juga sudah terbiasa
dengan rubahnya warna seketika
semburat jingga lalu menjelma biru yang lagi lagi
nila....
Aku masih tak melihatnya merona
mencoba tuk kamuflase arti rasa...Tak ada rasa
toh kata kataku tak jadikan pelangi menambah warna
pun untaian lagu hatiku tak terdengar pada sua yang menggemakan canda
tak terdengar
tak ingin mendengar
karena hampa berujung luka
luka yang tak seharusnya ada...
Tapi hadir dengan sengaja
begitupun aku masih tak berarak bersanding awan putih
begitupun cantikku tak indah menyanding melati
begitupun merahku tak mampu putihkan hijaunya dedaunan
dan begitupun
keras kupahami sebuah makna yang abstrak menilai...
Tak mengapa...Karena akhirnya aku terbiasa
meski tak ingin walau dan kata bijaksana...
Sudut hati masih sesak pada rindu yang maya
kumohon
jangan tertawakan aku jika kuberharap
bilakah?...rinduku kian sesakkan hampa...