Bagaimana mungkin kau perduli luka hatiku, sebab yang kau tahu hanya bahwa aku seorang pria bisu, berpakaian compang camping seperti ini, laksana hidup sebatang kara di tengah keluarga dan kesepian diantara kerumunan. Meskipun aku tinggal bersama dengan ibu, tetapi ibu telah menganggapku tidak lebih dari seorang budak, penimbah air setiap pagi sebelum ayam berkokok dan kumbang-kumbang telah penuh dengan air sebelum burung-burung berkicau, hendak berkelana bersama dengan sejuta perasaan kesalku.