Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Biasanya orang-orang jadi lebih sering bersilaturahmi di bulan ini. Ajang silaturahmi yang dijadikan ritual di bulan puasa salah satunya adalah pada saat buka puasa. Buka puasa bersama atau bukber mengumpulkan teman-teman dan rekan yang sudah lama tidak bertemu. Biarpun satu kantor, belum tentu sering ketemu. Bukber dengan teman-teman satu kantor tahun ini di sebuah tempat makan Ayam Bakar yang lokasinya di Jalan Timor, Jakarta Pusat, di samping Sarinah. Menu yang ditawarkan ayam bakar yang disajikan dengan sambal dan lalapan, iga bakar, sop iga, tahu/tempe bakar, dan ati/ampela. Minumnya pun standar teh, es jeruk, dan es blewah yang sepertinya hanya ada di bulan puasa. Dua tahun yang lalu, kami juga Bukber di Ayam Bakar ini. Lokasinya yang di lantai dua, tepat di atas tempat kursus bahasa inggris, terbuka, harganya yang murah meriah, mudah dijangkau, menjadikan alasan kami untuk berbuka puasa di tempat ini lagi. Satu porsi ayam bakar, nasi, lalapan, dan sambal dihargai Rp. 14.000,- saja. Tahu/tempe bakarnya hanya Rp. 2.500,- Temanku, Vera, humas di temnpat kami bekerja, paling bisa diandalkan jadi EO kalau ada acara kumpul-kumpul seperti ini. Pokoknya yang lain tinggal dateng aja deh. Dua tahun lalu, Dela yang mengenalkan kami ke Ayam Bakar ini, yang merupakan cabang dari Ayam Bakar yang ada di Jalan Mahakam. Ternyata Vera belum pernah makan di sini. Sepertinya, tahun ini Dela juga yang turut andil menentukan tempat. Ia juga membantu menghubungi Ayam bakar untuk booking tempat 30 orang. Saya menentukan tanggal dan membuat event di facebook. Tanggal ditentukan atas saran kawan yang sedang hamil karena ia akan segera cuti. Tanggal sudah ditentukan ternyata ia juga tidak bisa hadir karena suaminya tidak bisa mengantarkan. Doohh... Saya, Vera, dan dua orang teman lain, tiba di Ayam Bakar sekitar pukul 16.30. Duh... masih lama ya bedug maghribnya. Pegawai Ayam Bakar pun segera menyusun meja menjadi meja panjang untuk kami bertigapuluh. Ternyata yang datang lebih dari 30 orang. Ada juga yang membawa pasangannya, pengantin baru. [caption id="attachment_232778" align="alignnone" width="300" caption="Buka Puasa Bareng Rekan Kerja Menjalin Silaturahmi"][/caption] Obrolan-obrolan pun mengalir hangat, mulai dari yang ringan seperti siapa sedang dekat dengan siapa, sampai obrolan tentang frekuensi. Godaan pun dilontarkan oleh Vera pada Tari yang masih terhitung pengantin baru, "Tari, rambutnya potong pendek ya sekarang. Supaya cepet kering ya kalau keramas," Luat pun juga bergurau waktu ayam bakar yang dipesan Vera keluar lagi, "Vera bungkusin buat AM ya?" "Helmi, koq jadi alim ya kalo ada istrinya," Itulah secuil gurauan kami saat berbuka puasa. Tak lupa kami shalat maghrib jamaah di mushola meskipun harus beberapa kloter karena kecilnya mushola dan mengakhiri pertemuan dengan foto-foto bersama. [caption id="attachment_232782" align="alignnone" width="300" caption="Berfoto Sebelum Pulang "][/caption]
KEMBALI KE ARTIKEL