Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Eps 5_ Rose dan Kamboja

1 Maret 2012   13:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:41 145 0

Episode 5

Udara sore yang sejuk, Natasya bergegas menyiapkan tas mini berisi perlengkapan pribadi untuk acara kecil malam nanti di Housten kafe and Bar milik calon suaminya. Perayaan salah satu teman Natasya di tempat itu memberikan antusias yang besar untuk ia menghadiri dan menghormati sang teman baik Jecky Sinaga.

“Mbak tolong pak Joko siapkan mobil kalau bisa dicuci terlebih dulu sekarang, Saya berangkat sendiri nanti malam mas Yovi masih sibuk tidak bisa menjemput !” Wajah perempuan setengah baya mengangguk pertanda mengerti yang dikatakan anak majikan nya. Kemudian si pembantu berlalu pergi dan Natasya kembali dengan mengecek isi tas nya.

Tiap hal sekecil apapun tampaknya sudah menjadi sesuatu penting ditangan Regi. Hal itu tidak lain adalah yang menyangkut dengan keterkaitan Natasya. Walaupun Regi belum pernah menjumpai sosok Natasya secara langsung namun ia begitu yakin dengan rencana nya.

Langkah awal ia akan menjumpai Natasya tanpa ada kecurigaan sedikitpun dari sang target bahwa Regi mempunyai sebuah rencana berbahaya bagi dirinya. Rupanya rasa kecewa terhadap Natasya begitu dalam di pikiran Regi sehingga tekad bulat nya sejauh ini tak tergoyahkan. Andai saja Regi mampu membuat perhitungan yang setimpal terhadap Natasya mungkin ia merasa telah adil berbuat sesuatu untuk sahabat sejatinya yang telah direnggut nyawa nya oleh sikap Natasya.

Pukul tujuh motor Regi sudah berjejer di parkiran Housten kafe. Keramaian para pengunjung kafe dan bising suara back sound membuat kegemerlapanya terpancar. Dua buah botol bir sudah berjejer diatas meja tampak seorang wanita cantik disebelah Regi. Setengah jam mereka mengobrol dengan sangat akrab walaupun baru tiga puluh menit berkenalan disitu , Wajah Regi nampak membagi konsentrasi seiring memperhatikan sekeliling kafe mewah itu . Keresahanya agaknya mulai terjawab tatkala tidak lama muncul sesosok wanita manis dengan dress terurai selutut sembari menenteng tas kecil , Sosok tersebut tidak lain adalah Natasya yang malam itu tengah hadir di acara ulang tahun Jecki di room yang telah dipesan khusus di lantai atas .

Regi tidak mengira bahwa Natasya akan datang seorang diri . Sangat kebetulan bila ia tidak bersama sang tunangan tentunya akan sangat mudah bila melakukan penjebakan karena tidak perlu rencana yang terlalu rumit . Dan batin Regi bicara bahwa malam ini sangat tepat aksi awal dilakukan . Tiga orang yang telah disewa Regi rupanya sangat membantu menjalankan tahap demi tahap rencana nya , Yang tampaknya ketiga orang tersebut adalah preman memegang wilayah itu dengan kelihaian dan pengalaman yang tidak diragukan lagi , Merogoh kocek yang lumayan untuk mempersiapkan orang – orang tersebut rupanya membuahkan hasil yang memuaskan secara permainan dan aksi mereka begitu cepat nan rapih.

“ Siap di TKP .” Preman yang telah ia sewa rupanya memberi kabar dari ponsel kepada Regi.

“ Perhatikan kendaraan dia, Buat kendaraan dia rancu menghadang dia mogok saat pulang .” Regi memerintah langsung ketika Natasya telah naik ke lantai atas kafe.

“ Siap , dengan mudah bos kalau soal itu. “ Suruhan Regi berkata enteng dan yakin. Lalu ditutup pembicaraan itu seketika. Regi melanjutkan kembali mengobrol sambil memesan beberapa menu makanan untuk menambah keleluasaanya berada di kafe itu , Jam demi jam berlalu sampai ia menunggu Natasya meninggalkan kafe itu. Langkah gontai agak lunglai turun dari atas tangga menuju lantai bawah dari kaki Natasya diiringi beberapa orang teman – temanya dengan desahan tawa riang sesekali mereka tertawa dengan lepasnya . Jelas mereka sangat menikmati acaranya . Regi tidak sedikitpun lepas dari intaianya dari cengkraman bola matanya tertuju kearah mereka.

Kini terlihat satu persatu dari mereka masuk dan naik ke dalam kendaraan nya masing – masing , Ada yang pulang dengan mobil yang sama , Dan Natasya tampak seorang diri masuk dan mengendarai mobil yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh Regi dan ketiga suruhanya. Dari radius beberapa meter saja pengintaian Regi kepada Natasya yang sama sekali tidak diketahui karena suasana masih begitu ramai nya.

Dan starter mobil dinyalakan suara tekanan gas dan rem bergemuruh dari mobil itu . Lalu melaju dengan cepat menelusuri jalur parkiran Housten Kafe diiringi pekat sang rembulan . Regi masih dari kejauhan melihat mobil Natasya tidak tampak lagi .

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun