Pada tahun ini, SGS diselenggarakan di Lapangan Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) 5 Marinir Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Latihan dilaksanakan selama 14 hari sejak 31 Agustus 2023 hingga 13 September 2023.
Menurut penyampaian Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dalam sambutannya, pelaksanaan Latgabma SGS 2023 bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bilateral antar militer dan hubungan militer yang positif, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan fungsi gabungan, prosedur staf memanfaatkan kemampuan kodal dari fungsi gabungan yaitu Mabes Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Kopassus TNI. Selain sebagai sarana kerja sama, SGS juga memiliki dampak positif dalam peningkatan interoperability TNI dan US INDOPACOM, utamanya dalam hal kapasitas untuk perencanaan operasi gabungan bersama.
Latgabma multilateral SGS 2023 sendiri terdiri beberapa tahapan, salah satunya yaitu sea phase. Pada tahap latihan sea phase, TNI AL mengerahkan beberapa alutsista kapal perang seperti KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Sultan Hasanudin-336, KRI Surabaya-591, KRI Tombak-629, dan KRI Teluk Banten 516.
Tak tanggung-tanggung, TNI AL juga melibatkan ribuan prajurit TNI AL dan beberapa material tempur ketika pelatihan pendaratan amphibi di Pantai Banongan. Beberapa material tempur yang digunakan yaitu tank amphibi, LVT, dan KAPA sedangkan Amerika Serikat mengerahkan USS Green Bay serta Singapura mengerahkan RSS Endeavour dan RSS Vigour.
Salah satu hal yang paling membanggakan pada kegiatan SGS 2023 ini yaitu pada tahap sea phase di mana TNI AL dipercaya memimpin seluruh anggota Latgabma. Commander Task Group (CTG) amphibious exercise, Laksamana Pertama TNI Tunggul menyampaikan bahwa, "Memang betul TNI AL yang memimpin, mereka mengikuti dari apa yang sudah kita rencanakan. Dari semua perbedaan baik doktrin, kebijakan suatu negara dan perbedaan alutsista yang digunakan, sampai sejauh ini dapat kita atasi karena semua sudah kita bicarakan dengan sangat detail". Hal ini merupakan suatu kebanggaan karena dengan berarti Indonesia dipercaya oleh seluruh negara peserta SGS.
Tentunya mereka sangat menghargai dan percaya bahwa TNI AL memang layak sebagai pemimpin pada tahap sea phase di SGS 2023 ini. Hal ini logis karena pelaksanaan kegiatan diadakan di Indonesia, tentunya para pejabat militer dari berbagai negara tersebut mengakui bahwa Indonesia lah yang paling layak dan paling memahami area operasi berlangsungnya kegiatan.
Dengan demikian, tak heran jika semua negara peserta mempercayakan Indonesia sebagai pemimpin.
Pada tahap sea phase yang dipimpin oleh Indonesia tersebut juga terdiri dari beberapa serial yang terdiri dari unsur-unsur militer dari negara peserta. Unsur-unsur tersebut meliputi TNI AL dari Indonesia serta MISCEX 832 -- Screen Exercise, Recognized Air Picture (RAP), ADEX 322 -- Single Aircraft Attack on HVU, Damage Control Exercise (DCEX), PHOTOEX, GUNEX, dan Amphibious Assault dari Amerika dan Singapura.
Selain sea phase, terdapat beberapa tahapan latihan lain yang melibatkan 3 matra TNI yaitu TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Ribuan prajurit pun dikerahkan baik dari kalangan TNI maupun anggota militer negara-negara kawasan Indo-Pasifik seperti Amerika Serikat (US), Australia, Jepang, Singapura, Inggris, dan negara pengamat dari Inggris, Singapura, Jepang, Australia, Selandia Baru, Kanada, Papua Nugini, Brunei Darussalam, Perancis, Jerman, Filipina, Korea Selatan, dan Timor Leste.
Selain kegiatan latihan militer, pada kesempatan SGS ini juga diadakan Bakti Sosial berupa Engineering Civic Action Program (ENCAP) yang merupakan program perbaikan beberapa fasilitas umum yang dilaksanakan oleh Marinir TNI AL dan US Army seperti pengerasan jalan tank sepanjang 1.700 M lebar 4 M serta renovasi gedung sekolah dan fasilitasnya di Sekolah SD 02 Sumberejo Situbondo.
Dengan berbagai kegiatan yang telah terlaksana pada SGS 2023 ini telah menjadi bukti baiknya kualitas militer Indonesia utamanya TNI AL sehingga dapat dipercaya oleh berbagai negara. Harapan ke depannya yaitu Tentara Nasional Indonesia dapat lebih maju lagi sehingga dapat membentuk Indonesia menjadi negeri yang lebih tangguh dan dapat memperkokoh aspek kehidupan lainnya.