beberapa kebiasaan pelajar menjelang ujian :
1 Puasa sunat senin dan kamis
2 Membawa tasbih untuk berdzikir
3 Sedekah
4 Minta doa kepada orang tua dan guru
5 Membaca al-quran di kelas
6 Saat istirahat, melaksanakan shalat sunat dhuha di mesjid sekolah
7 Saling mengingatkan memasang alarm pukul 2 dini hari untuk melaksanakan sholat tahajud
8 Sekitar seminggu sebelum hari H, sekolah mengadakan istighosah dan dzikir bersama.
semua itu dilaksanakan di hari-hari mendekati UN
dalam hal ini, Ujian Nasional membawa dampak positif bagi remaja khususnya para peserta Ujian Nasional. namun, mengapa ibadah itu dilakukan saat menjelang UN saja? apakah setelah UN berlangsung, ibadah tersebut masih akan dilaksanakan?
jika ibadah dilakukan hanya untuk UN saja, ini akan menimbulkan kesan "ibadah terpaksa" karena takut menghadapi UN, dan takut tidak lulus.
Terkadang kita lupa ibadah ketika dalam kesenangan dunia, saat dalam kesulitan kita baru sadar dan mulai mengingat Allah. ketika kesulitan berakhir, kita kembali "lupa" mengingat sang pencipta kebahagiaan.
ingatlah! ujian dari Allah jauh lebih sulit dari pada Ujian Nasional.
“Ingatlah Allah di waktu engkau dalam keadaan senang, niscaya Dia (Allah) akan mengingatmu di waktu engkau mengalami kesusahan. Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya hal-hal yang luput darimu tidaklah ditakdirkan untukmu, dan hal-hal yang mengenaimu tidaklah ditakdirkan untuk luput darimu. Sesungguhnya pertolongan itu datangnya beserta kesabaran, dan jalan keluar itu datangnya bersama dengan musibah; serta sesungguhnya kesulitan itu pasti dibarengi dengan kemudahan.” (HR. Muttafaq ‘Alaih).
jika Ujian Nasional membawa efek "mendadak rajin ibadah", saya usulkan kepada pemerintah untuk mengadakan Ujian Nasional setiap hari :)
Teman-teman sesama peserta Ujian Nasional SMP, dengan berakhirnya ujian di hari kemarin (8/5) semoga tidak berakhir pula ibadah kita. karena perjalanan kita masih panjang...