Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Bersedekah dengan Barang Bekas, Mengapa Tidak?

14 Juli 2015   06:57 Diperbarui: 14 Juli 2015   06:57 611 1


Beruntung, Al Quran yang saya miliki ini dilengkapi oleh tafsir di catatan kakinya. Makna dari ayat ini adalah bahwa menyembunyikan sedekah itu lebih utama daripada memamerkannya karena hal itu bisa terhindar dari riya (pamer). Kecuali jika keadaan menuntut seseorang untuk menampakkan sedekahnya karena ada maslahat yang lebih penting, misalnya agar tindakannya diikuti oleh orang lain. Bila dipandang dari sudut sedemikian, maka menampakkan sedekah itu lebih utama.


Kemudian, di ayat 274 juga disebutkan,: “Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapatkan pahala dari Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak pula bersedih hati.” Ibnu Abbas berkata, “Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ali bin Abi Thalib. Dia memiliki uang sebanyak empat dirham. Satu dirham dia infakkan pada malam hari, satu dirham pada siang hari. Satu dirham secara sembunyi-sembunyi, dan satu dirham dia infakkan secara terang-terangan.” (Hadist riwayat Thabrani).


Maka, bismillah, saya akan menceritakan kegiatan #BekasJadiBerkah yang baru saja saya ikuti di OLX Indonesia, yaitu menjual barang-barang bekas yang hasilnya untuk disumbangkan. Semoga saja langkah saya diikuti oleh pembaca blog ini sehingga gerakan #BekasJadiBerkah menjadi lebih semarak. Jujur, sebelumnya saya pun malas menjual barang bekas, karena saya tidak terbiasa melakukannya. Kalau mau sedekah, ya langsung saya kasih uang yang ada, tidak perlu sampai menjual barang bekas segala. Setelah dipikir-pikir, bukankah ide OLX Indonesia ini bagus? Seringkali, kalau kita menunggu bersedekah sampai punya uang, akhirnya malah tidak bersedekah. Bagaimana kalau kita mencari barang-barang bekas yang ada di rumah, lalu berusaha menjualnya di OLX Indonesia yang hasilnya untuk disedekahkan? Kita tidak perlu menunggu sampai punya uang, bukan?


Hm, tapi barang bekas apa yang bisa saya sedekahkan? Peralatan elektronik dan rumah tangga biasa saya pakai sampai rusak, karena saya tipe orang yang hemat. Kalau belum rusak, ya belum beli lagi. Kalau mau beli pun hanya beli yang benar-benar dibutuhkan. Biasanya saya menyedekahkan handphone, pakaian, dan buku-buku, tapi langsung diberikan kepada orang yang membutuhkan, bukan diuangkan terlebih dulu. Yang paling sering adalah buku, karena itu adalah harta yang paling banyak saya miliki.


Saya suka membaca buku dan buku-buku tak pernah habis dimakan zaman. Dulu saya pernah berpikir, jika suatu saat saya kekurangan uang, buku-buku koleksi saya akan saya jual karena itulah satu-satunya harta berharga milik saya. Nyatanya, beberapa kali saya memang menjual dan membagikan buku-buku itu kepada orang yang membutuhkan. Kali ini saya ingin menguangkan buku-buku tersebut, karena orang yang ingin saya kasih sumbangan itu lebih butuh uang daripada buku.


Dia adalah pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah saya yang saya panggil “Bibi.” Seorang ibu dengan dua anak yatim yang masih sekolah. Dia berniat menyekolahkan anak-anaknya sampai tinggi. Yang pertama masih duduk di kelas satu SMA di sebuah pesantren dengan biaya setengah-setengah. Pihak pesantren memberikan keringanan biaya untuk si bibi, tapi dia tetap harus membayar setengahnya. Anak yang kedua, akan masuk SMP. Si bibi punya satu anak lagi yang sudah menikah, tapi anak itu dulunya tidak lulus SD karena si bibi berdalih tidak punya uang. Kemudian, dia mendapatkan pemikiran bahwa anak-anaknya yang lain HARUS SEKOLAH karena dia tidak mau masa depan anak-anaknya tidak jauh berbeda dengan dirinya. Anak pertamanya yang sudah menikah itu, akhirnya menjadi pembantu rumah tangga juga. Si bibi tidak mau anak-anaknya yang lain juga menjadi pembantu rumah tangga dengan bayaran kecil.


Tentu saja saya membayar si bibi setiap bulannya, tapi itu tidaklah bisa menutupi semua kebutuhannya, terutama menyekolahkan kedua anaknya. Untuk lebaran kali ini, suami juga sudah memberikan THR. Saya berniat menambahkan THR-nya dari hasil penjualan barang bekas di OLX Indonesia. Ya, daripada buku-buku itu menumpuk di lemari saya yang sudah tidak muat, mengapa tidak saya jual saja dan hasilnya disumbangkan? Kebutuhan lebaran si bibi tahun ini lebih besar karena bersamaan dengan masuk sekolah baru. Anaknya juga membutuhkan seragam dan buku-buku baru.

 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun