Ia ajarkan aku membawa tempayan di ketiakku
Melangkah di jalan yang sama tapi beda
Hari ini berdebu
Esok berlumpur
Kemarin mendaki
Lusa menurun
Engkaulah sang putri mahkota, kata ibuku
Ia contohkan aku sambut air dari pancuran
Menanti pompa tua berderak
Tertawa kuteguk air mengalir
Kutumpahkan penuh ke tempayanku
Engkaulah sang putri mahkota, kata ibuku
Kutanya kapan kubelajar baca buku
Belajar dari air, katanya
Pintar kau karena air
Cantik kau karena air
Kuat kau karena air
Kau akan jadi sang ratu
Engkaulah sang putri mahkota, kata ibuku
Kutanya kapan kubermain
Kau bermain dengan air, katanya
Tak perlu bercanda dengan putri duyung
Tak perlu berkejaran dengan lumba lumba
Tak perlu kau mandi di pantai biru
Karena kau terus bersama air juga