Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Pelajaran Musik di Sekolah Dasar

26 Oktober 2010   01:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:06 370 0
Karena bagi sebagian orang, musik adalah pilihan. Pilihan atas kehendak dan hasrat yang ingin dicapainya. Dibalik hasrat untuk bermusik, selalu menyertai sebuah alasan yang beragam. Sebab cinta, maka mereka bermusik. Sebab ingin miliki uang, mereka bermusik. Sebab pelajaran di sekolah, mereka bermusik. Dan bicara tentang musik, adalah bicara tentang hati. Jika aku bertanya, apa kau suka musik? Maka dari beberapa orang, pastilah terungkap perbedaan. "Aku tidak suka musik, bising. Membuatku susah tidur!". "Aku suka musik, apa lagi yang sesuai dengan isi hatiku. Seolah lewat musik, aku bercerita pada dunia".  Musik bisa kapan saja mencerminkan keadaan hatimu. Seandainya kau tak suka musik, benar-benar tidak suka, dan kau memaksa bermain musik karena sebuah tuntutan atau keterpaksaan, maka hasil bermusik yang kau dapatkan adalah nihil. Berbeda dengan bermusik yang didasari rasa senang, menikmati, dan tanpa beban, lalu musik mengalir dari aura hatimu, kau akan menemukan keindahan bermusik. Indah sekali. Apa lagi jika kau benar-benar menekuninya. Seolah musik adalah sebuah irama dari dentingan-dentingan setiap nafas kehidupan. Dan rasa bermusik seperti inilah, yang harus kita tanamkan kepada anak-anak Sekolah Dasar.

Untuk mengawali sebuah pembelajaran musik, akan lebih baik jika guru tidak terburu-buru memberikan teori bermusik pada siswa. Sebaiknya ajaklah siswa untuk bernyanyi lagu-lagu anak yang mereka sukai terlebih dulu sebagai pemanasan dan memancing semangat belajar sehingga anak termotivasi. Supaya anak jauh lebih menikmati kegiatan bernyanyi tersebut, guru bisa mengiringi lagu-lagu yang dinyanyikan itu dengan tarian yang sederhana. Barulah setelah itu, guru memberi penjelasan tentang musik dan alat-alat yang bisa digunakan untuk bermain musik. Setelah anak memahami teori-teori bermusik, guru mengajarkan cara bermain musik dengan benar sebagai aplikasinya. Anak diminta mempraktekkan boleh secara acak atau individu dan bersama-sama/ kelompok (tergantung waktu pembelajaran). Ciptakan suasana bermusik yang santai, tidak kaku, dan selingi dengan candaan yang positif serta menyenangkan. Jangan terlalu menekan atau membebani siswa dengan banyak tugas. Agar siswa semakin minat dalam bermusik, adakan jam tambahan khusus untuk bermain musik. Jika perlu, sediakan banyak bacaan tentang musik di perpustakaan atau lemari guru agar suatu saat siswa dapat meminjam dan dibacanya kapanpun. Agar lebih apresiatif, guru dapat mengadakan pertunjukkan kecil bagi siswanya yang bisa bermain musik lebih bagus atau lancar dari sebelumnya dengan mempraktekkannnya secara individu di depan kelas tanpa ditunjuk dan memberi nilai tambahan supaya siswa lain juga termotivasi. Supaya pembelajaran tidak monoton dan dapat memacu motivasi siswa yang lebih besar lagi, sekali-kali boleh saja guru menceritakan tentang biografi pemusik-pemusik terkenal di Indonesia maupun luar negeri dengan menampilkan gambar-gambar mereka. Tentu dalam hal ini, guru dituntut aktif mencari sumber, sebab keaktifan guru pun sangat menentukan keaktifan anak didiknya. Memberi hiburan dengan menonton pertunjukkan musik bersama-sama juga dapat membelajarkan siswa untuk lebih antusias bermain musik. Misalkan, jika ada suatu pertunjukkan musik di daerah atau kota, ajaklah anak untuk ikut menonton. Lalu jelaskan pada anak apa-apa yang berkaitan antara pertunjukkan musik itu dengan pembelajaran musik yang selama ini mereka lakukan. Apabila dalam proses pembelajaran, anak sudah terlihat bosan dengan permainan musik yang mereka lakukan, guru dapat mengajak siswa-siswanya untuk mengiringi permainan musik mereka dengan menari bersama. Jadi ada keaktifan dan keseimbangan antara otak dan gerakan. Jangan terpaku dengan satu alat musik. Sekali-kali, guru mempraktekkan permainan musik dengan alat musik lain. Jika alat musik terbatas, guru bisa meminjaminya (hal ini menuntut pihak sekolah untuk memiliki beragam alat musik yang dapat dinikmati siswa) atau menyarankan siswa untuk memiliki alat musik sendiri. Tapi guru juga harus ingat, jangan smapai menuntut apa lagi memaksa siswa untuk membeli alat musik, sebab ini akan berpengaruh terhadap daya minat siswa.

Guru harus terampil dan disiplin dalam memberikan pembelajaran musik. Guru juga harus benar-benar bisa menanamkan rasa senang bermusik pada diri anak. Maka dari itulah, sejak dini, guru berkewajiban memiliki kemampuan bermusik. Kemampuan bermusik itu tidak akan dimilki oleh guru tanpa latihan terlebih dahulu. Jadi, kita, sebagai calon guru Sekolah Dasar harus bisa memanfaatkan mata kuliah Seni Musik ini untuk benar-benar megapresiasikan minat dan kesenangan serta pengetahuan bermusik kita. Karena dari belajar, suatu hal yang tidak pernah ada atau biasa akan menjadi ada dan luar biasa. Bersemangatlah menunjukkan keindahan alunan permainan musikmu, dengan hati, dengan rasa yang dikelabuti indahnya musik. Selamat belajar‼

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun