Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Pilihan

Mengartikan Bahasa Tubuh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

30 Maret 2014   05:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:18 243 0
Kali ini saya ingin menganalisa bahasa tubuh Presiden Republik Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.
Analisa tersebut saya dapatkan melalui video yang berdurasi 00:28:24, video tersebut adalah video ketika Bapak SBY berpidato memperingati Hari Pancasila pada tahun 2011.

Sebelum berpidato, beliau terlihat duduk dengan menyandarkan badannya  di kursi.
Menurut Buku Hermann Strehle  "Meinen. Gesten, Und Gebarden" yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja, Cara duduk yang tenang atau bersandar berarti kita merasa yakin, merasa aman, mempunyai kepercayaan pada lingkungan di sekitar kita
, maka ada kecenderungan bahwa kita duduk dengan tenang dan menikmati keadaan itu. Kita akan duduk bersandar sambil melemaskan urat - urat terutama melemaskan tungkai tetapi masih memperhatikan lingkungan kita sehingga masih terlihat ada ketertiban (sopan)

Kelopak mata beliau terlihat menggantung yang berarti Menurut Buku Hermann Strehle  "Meinen. Gesten, Und Gebarden" yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja,adalah sudah lelah dan minat pada dunia luar menurun.

Di awal pidato terlihat beliau nervous / gugup , hal itu dapat dilihat pada saat beliau memainkan tangannya dengan kertas.
Menurut Buku Hermann Strehle  "Meinen. Gesten, Und Gebarden" yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja, tangan yang bermain menunjukkan atau merupakan tanda atau adanya suatu keadaan terangsang (nervous, gugup, kebingungan). Oramg ini tidak bebas kalau berada dalam keadaan tidak seimbang. Hal ini timbul apabila adanya ketegangan yang berlebih- lebihan dengan tempo yang berganti - ganti.

Pada saat berpidato terlihat beliau kagum dengan pidato Megawati , hal itu dapat dilihat dari kerut - kerut horizontal yang terlihat pada saat beliau berkata "Saya juga ingin menekankan arti penting yang disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarno Putri tadi ".
Menurut Buku Hermann Strehle  "Meinen. Gesten, Und Gebarden" yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja, Kerut - kerut horizontal dapat digunakan pada orang yang kagum sebagai pernyataan pemberitaan.

Terlihat beliau ingin menenangkan atau meredakan sesuatu, hal itu terlihat pada saat beliau membuka telapak tangan ke arah bawah.
Menurut Buku Hermann Strehle  "Meinen. Gesten, Und Gebarden" yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja, Jika tangan dibuka dengan gerakan membuka kearah bawah maka ini berarti menekan atau menahan sesuatu. Ini dilakukan dengan meregangkan jari. Gerakan ini dilakukan apabila kita ingin menenangkan, meredakan situasi.

Terlihat beberapa kali  pada saat beliau berpidato memberikan keterangan yang terlihat dari membuka tangannya kearah atas.
Menurut Buku Hermann Strehle  "Meinen. Gesten, Und Gebarden" yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja, tangan yang dibuka kearah atas dapat diartikan ingin memberikan keterangan.



Beliau terlihat ingin mengumpulkan dan memperkuat konsentrasi melalui mengepal tangannya pada saat berpidato.
Menurut Buku Hermann Strehle  "Meinen. Gesten, Und Gebarden" yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja, Menutup tangan menjadi mengepal berarti bahwa adanya gerakan ke dalam, yaitu peningkatan ketegangan. jadi ada proses kemauan didalamnya. Mengepalkan tangan berarti mengumpulkan dan memperkuat konsentrasi.



Beliau juga terlihat membuka tangan kearah dalam.
Menurut Buku Hermann Strehle  "Meinen. Gesten, Und Gebarden" yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja, membuka tangan kearah dalam berarti tindakan meminta.
Berdasarkan pidato beliau , meminta ini diartikan sebagai meminta untuk para pendengarnya mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh beliau.

Beliau ingin pendengarnya tunduk atau patuh dengan apa yang disampaikannya, terlihat Pada saat beliau mengatakan bahwa "Negara tidak dapat dan tidak seharusnya mengontrol pandangan dan pendapat orang keculi apabila pemikiran itu dimanifestasikan dalam tindakan nyata yang bertentangan dengan konstitusi, UU dan aturan hukum lain" beliau mengepal tangannya dan meluruskan telunjuknya.
Pada tulisan Allan Pease yang berjudul How To Read Others Thoughts by Their Gestures, mengatakan bahwa mengepal tangan dan meluruskan telunjuk berarti menjadikan pendengar tunduk atau patuh dengan apa yang kita bicarakan.

Sekian analisis saya tentang bahasa tubuh Bapak SBY. Semoga bermanfaat.
Terima Kasih

Sumber :
http://www.youtube.com/watch?v=T3Mo25f3c7w
- Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten Und Gebarden” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja
- Allan Pease : How to read others thoughts by their gestures


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun