Lampu Merah
Cuaca cerah dan terik membuat tenggorokan ingin minum. Kak Gabe terlihat Lelah dan lemas berhubung bulan puasa. Menunaikan ibadah puasa merupakan pahala apalagi dengan cuaca panas tentu sangat menggoda agar segera menyudahi puasa karena ingin minum.
Namun pulang sekolah ada tugas yang harus dikerjakan. Dan ini membutuhkan tenaga sebab yang dicari adalah mewawancarai pedagang yang ada di pasar. Kak Gabe pergi ke pasar terdekat dari rumah. Bisa berjalan kaki, pasar itu lumayan ramai. Dan melintasi lampu lalu lintas.
"Owen, temani kakak ya ke Pasar Mode." Kak Gabe memita ditemani Owen adik semata wayang yang tampan dan gembul.
"Asyik, tapi Kak Gabe janji ya, nanti di pasar belikan aku makanan kesukaanku. "Owen kegirangan, meskipun sudah duduk di kelas 6, kelakuannya masih seperti anak TK.
"Ih, kamu ini, jika kakak minta tolong selalu saja minta upah. Ini bulan puasa lho, awas sampai batal puasanya!"
"Tenang saja Kak Gabe, makanan itu buat nanti buka puasa. Kan sayang sudah dari pagi puasa, masa tinggal dua jam lagi tidak tahan. Gini-gini nih Owen tak pernah lho batalin puasa meskipun aku doyan makan. "kata Owen sambil menepuk dadanya dengan bangga.
"Iya, Kakak tahu, kan adek Kak Gabe yang tersayang.
"Yuk! Sekarang kita jalan keburu habis takjilnya."Kak Gabe sambil menggandeng tangan Owen. Mereka berjalan kaki ke pasar Mode, sekitar 200 meter dari rumah mereka.
Mereka menunggu lampu merah berganti lampu hijau. Sebab Pasar Mode ada di seberang. Dan berjalan di zebra cross. Mereka berdua berlari-lari kecil setelah lampu merah berganti lampu hijau.
"Kak Gabe, tadi ada lampu kuning sebelum lampu hijau. Kegunaanya apa ya? Aku lupa kegunannya."Owen bertanya ke Kak Gabe setelah mereka berhasil menyeberang. Ada beberapa orang yang ikut menyeberang. Salah satu di antaranya adalah nenek yang agak lambat berjalan. Kak Gabe dan Owen menuntun nenek tua itu menyeberang.
"Masa lupa sih?"Kak Gabe menowel pipi tembem Owen dengan gemas. Lampu kuning untuk bersipa-siap agar saat berganti lampu hijau langsung jalan."
"Oh iya, aku tahu lho kak, sebenarnya hanya pura-pura tidak tahu aja."ujar Owen tak merasa bersalah.
"Hmmm mau Kakak jewer nih telinganya."
"Ampun Kak Gabe!"
Setelah mereke sampai di Pasar Mode, Kak Gabe segera mewawancarai pedagang di pasar. Pasar Mode sudah ramai berhubung bulan puasa, pedagang takjil menjamur di pinggir pasar tak lupa juga Kak Gabe membelikan makanan kesukaan Owen.
Bekasi, 03042023