Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Maafkan Emak Nak

8 Desember 2022   09:03 Diperbarui: 8 Desember 2022   09:33 193 9
Maafkan Emak Nak

Pagi ini lumayan cerah setelah semalam turun hujan.

Namun tidak bagi Diana masih terasa berat untuk bangun. Semalaman anaknya paling bungsu demam belum dibawa berobat. Hanya dikompres dan dikasih minum air hangat serta minum ASI. Bayi berumur delapan bulan itu mau tambah pintarnya. Biasanya ada saja yang dirasakan apabila ada sesuatu yang dia tahu. Begitulah bayi.

Namun bayi mungil itu masih saja rewel dari malam. Menjelang siang mulailah dia tertidur. Diana memegang kening anaknya masih demam. Dengan berat hati dia bergegas memasak membuat bekal suami dan anak sulungnya yang sudah duduk di kelas 3 SD. Suaminya juga bekerja di perusahaan dan harus berangkat pagi-pagi. Diana juga masih bekerja di pabrik garmen daerah Kapuk Jakarta Utara. Jadi anak bungsunya hanya dititipkan ke yang momong.

Yang momong anak bungsunya adalah tetangga tidak berapa jauh dari rumahnya.
Della mulai rewel lagi, yang momong sudah datang.

"Bu Berta, tolong nanti belikan obat panas sanmol ya, biasanya dia cocok minum itu," Diana meminta tolong pada Bu Berta. Sebab dia takut izin pada bos-nya. Miss Linda adalah pengawas di tempat dia bekerja. Terkenal galak dan selalu marah. Jadi menambah ciut nyali Diana untuk izin membawa berobat si bungsu.

"Baik Neng. Tapi tolong usahakan pulang cepat. Si Della butuh Emaknya. Dan air susu ibunya yang bisa mempercepat proses penyembuhannya."Bu Berta berharap agar Diana cepat pulang dari tempat bekerja. Sebab Della masih demam dan rewel. Hanya emaknya yang bisa menenangkan dengan meminum air susu ibu. Diana tetap memilih pergi bekerja karena takut izin sama bos.

Bu Berta mulai cemas, Della terus rewel dan tidak mau minum susu dari dot. Padahal isinya adalah ASI yang disimpan Diana di kulkas. Della sudah dibawa berobat ke puskesmas oleh Bu Berta namun Della tetap rewel. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun