Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Petatas dan Keladi

12 Desember 2020   23:07 Diperbarui: 12 Desember 2020   23:14 255 8

Pada suatu kali, di sebuah ladang seorang petani terjadilah perdebatan. Perdebatan itu terjadi antara petatas dan keladi yang merupakan bagian dari tanaman petani tersebut.
Berkatalah Petatas kepada Keladi "Aku yang paling disukai dari semua tanaman di sini."
"Akulah yang paling disukai oleh keluarga petani. Mereka sering mengambilku untuk dibuat kolak," Kata Keladi tak mau kalah.
"Aku juga bisa dijadikan kolak," balas Petatas.
"Kamu kalau dibuat jadi kolak malah jadi bubur. Hahahahaha," ejek Keladi.
"Tapi aku sering diambil untuk direbus, digoreng bahkan dibuat menjadi kue," Petatas membanggakan dirinya.
"Eh jangan sombong kamu! Aku juga bisa direbus, digoreng, dijadikan keripik. Kalau kamu dijadikan keripik malah lembek. Hahaha," jawab Keladi tak mau kalah.
"hahahaha tapi kamu tidak bisa dibuat jadi kue," ujar Petatas.
"Idiiiiih percaya diri sangat kamu, ya. Kamu saja tidak bisa dijadikan keripik," timpal Keladi.
"Tapi aku bisa dibuat menjadi kueeeeeeee," kata Petatas dengan nada suara agak tinggi.
"Tapi aku bisa dijadikan keripik," balas Keladi.
"Tapi kamu bergetah dan gatal. Buktinya jari anak Pak petani gatal-gatal saat mengupas kulitmu," kata Petatas.
"Getah itu berguna untuk melindungiku dari semut dan hewan-hewan kecil lainnya," jawab Keladi
"Uuh sama saja. Kamu telah membuat jari tangan anak Pak petani gatal-gatal," kata Petatas mengulangi perkataannya.
"Ditambah lagi, rasa kamu itu biasa saja tidak seperti aku yang manis,". Petatas memuji dirinya.
"Hei! Berhenti kalian berdua! Dari tadi aku perhatikan kalian berdua hanya berdebat saja," tegur Singkong
"Tak ada gunanya kalian berdebat. Kalian harus saling menghargai. Kita semua ini keluarga. Kita semua sama-sama bermanfaat. Jadi, tidak ada yang boleh menganggu dirinya lebih penting dari yang lain," nasihat Singkong.
"Tapi Petatas yang memulai perdebatan ini," bela Keladi
"Memang benar, bukan? Kalau aku yang lebih disukai, kan?" kata Petasan tak mau kalah
"Sudahlah. Jangan berdebat lagi. Tidak ada yang paling penting dan paling disukai. Masing-masing punya kelebihan. Jadi, diamlah. Untuk kamu Petatas, jangan berlagak sombong dan menghina yang lain. Dan kamu Keladi tidak usah terkecoh dengan dia," kata Singkong.
"Tapi aku,..." Kata Petatas namun dipotong oleh Singkong.
"Sudahlah Petatas. Diam saja dan dengar nasihatku. Aku yang paling tua di sini. Jadi kamu harus tunduk padaku," tegur Singkong.
"Hargailah satu dengan yang lainnya. Jangan saling menjatuhkan dan jangan bertengkar. Tidak ada gunanya. Pertengkaran justru akan merusak hubungan baik kita. Kita ini punya satu tujuan untuk bermanfaat bagi Pak petani dan keluarganya, membuat mereka kenyang, senang dan bahagia dengan ubi yang kita miliki. Jadi, aku harap kalian bisa mengerti," semua tanaman terdiam mendengar ucapan Singkong.
"Sekarang kalian harus bermaaf-maafan. Ayo Petatas! Ayo Keladi!" Seru Singkong.
"Maafkan aku Keladi. Aku telah mengejekmu tadi," kata Petatas.
"Iya. Maafkan aku juga ya, Petatas," jawab Keladi.
"Nah, sekarang kalian sudah berbaikan. Aku harap tidak ada pertengkaran lagi," kata Singkong.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun