Kenapa kamu jauh-jauh ke pusat kota? Kan rumahmu pucuk gunung?. Ya karena selain kesyahduan yang sudah saya jelaskan di atas, di sana yang paling lengkap. Sepanjang Jl. Dhoho kita di sajikan puluhan lapak yang berjualan nasi pecel tumpang.
Eh, kita lanjut cerita teman saya tadi ya. Hehehehe. Setelah sampai di Jl. Dhoho saya memesan 2 porsi nasi pecel tumpang dan es teh. Temen saya yang berharap adanya cewek saat makan sedikit kebingungan nih.
"Bro, apanya yang di tumpangi? Masak nasi sambel pecel sama sambel tempe. Katanya mau makan nasi pecel tumpang?"
Setelah saya lihat dia sedikit marah akhirnya saya jelasin.
"Bang, itu nasi kamu udah ada tumpangnya. Nasi pecel tumpang itu bukan yang kaya abang maksud. Tuh lihat, ada yang bedakan dari nasi pecel biasanya"