Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Aku Anak Ayahku

10 September 2020   13:30 Diperbarui: 10 September 2020   13:27 281 17
Ayah, sempat ku mengira kau cengeng,
Begitu tersedunya kau menangis
ketika ayahmu meninggalkan kita.
Bocah ileran ini memang belum tau soal kepergian orang yang kita cintai
Tapi aku semakin mengerti ketika kau meninggalkanku
Aku tambah cengeng ayah
Karena dua ribu tiga ratus tujuh hari kau meninggalkanku
Aku masih saja menangisi tentangmu

Ayah, aku juga pernah mengira kau ini keji dan bangsat.
Begitu membaranya kau memarahiku
Hingga kau menonyorku; darah dari hidungku mengalir deras
Ya, hanya karena aku meminta dua ribu rupiah
untuk membeli sebungkus arumanis;
itupun masih kau tambahi dengan gagang sapu yang patah kena pahaku


Sejak saat itu aku membencimu, Ayah!
Aku tak menganggapmu ayahku sendiri
Begitupun engkau yang tak pernah menanyai tentang aku

"Bagaimana sekolahmu nak?"

"Bagaimana dengan Teatermu? Kau jadi tokoh apa hari ini?"

Kau membiarkan aku melakukan apa saja semauku
Semisal membawa wanita dan menenggak alkohol di kamarku.
Padahal ketika itu aku hanya ingin kau tegur

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun