Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Sajak Malam untuk Bunda

5 September 2020   23:30 Diperbarui: 5 September 2020   23:31 85 11
Dulu masanya rontok asam jawa
Untuk apa kurontokkan air mata?
Cepat larinya
Jauh perginya.
Biar ku bergrilya

Lelaki yang kuat biarlah menuruti darahnya
Menghunjam ke rimba dan pusar kota.

Tinggal bunda di rumah menepuki dada
Melepas hari tua, melepas doa-doa
Cepat larinya
Jauh perginya
Biar ku bergirlya

Telah kau bekali ilmu pengetahuan pendidikan keagamaan
Telah kau wariskan
dan sikap yang kau tanamkan
Dari indahnya keteladanan
Menjadi pelita; penerang kehidupan
Menjadi panduan; penunjuk jalan
Jalan manuju syurga yang didambakan
setiap insan

Bunda, anak lanangmu kini ingin bersimpuh
Padamu aku  mengaduh
Dari debar rindu yang kian bergemuruh
Beristirahat dipanggkuanmu ku keringkan peluh

"Nun dalam pikir terpikirkan akan Mim
Penantian selalu menunggu kedatangan
Menyemai rindu dalam kyusuk fanakan tahalli"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun