Namun, seiring berjalannya waktu, Juan mulai merasakan dampak dari perbuatan mereka. Suatu hari, saat Juan dan teman-temannya sedang merencanakan aksi perundungan berikutnya, mereka tidak sengaja mendengar Anoy berbicara dengan seorang guru seni tentang betapa sedihnya yang dia rasakan. Anoy hanya ingin berteman baik dengan semua orang. Mendengar hal itu, Juan menjadi kasihan. Ia teringat perasaannya saat bola basket itu mengenai kepalanya. Tidak ada salahnya untuk memaafkan dia. Dia merasa bersalah setiap kali melihat Anoy berjalan sendirian, dengan tatapan kosong dan wajah yang penuh kesedihan.
Akhirnya, ia mengajak Arya, Raysha, dan Fandi untuk bersama-sama meminta maaf kepada Anoy. Anoy tampak ragu dan terkejut. Namun, ketika melihat kesungguhan Juan dan teman-temannya, ia mulai membuka diri. Mereka pun mulai berbincang-bincang, dan Juan mengajak Anoy untuk bergabung dalam permainan basket mereka.
Sejak saat itu, Juan dan Anoy perlahan-lahan menjalin persahabatan. Mereka berdua menemukan banyak kesamaan, terutama kecintaan mereka terhadap olahraga. Juan menyadari bahwa Anoy bukanlah musuhnya, melainkan teman yang selama ini ia abaikan.